Atlet Lari Pemecah Rekor Dunia Asal Kenya, Agnes Tirop Ditemukan Tew*s Ditikam Suami

Atlet Lari Pemecah Rekor Dunia Asal Kenya, Agnes Tirop Ditemukan Tew*s Ditikam Suami

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Pelari perempuan kebanggaan Kenya, Agnes Tirop dikabarkan meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan. Ia ditemukan tewas ditikam di rumahnya.

Dari keterangan badan olahraga atletik Kenya, Tirop ditemukan sudah tidak bernyawa setelah ditikam di perut ketika berada di rumahnya di Iten, Elgeyo Marakwet County pada Rabu (13/10).


"Tirop ditemukan tewas di rumah mereka di Iten setelah dia diduga ditikam oleh suaminya," kata organisasi itu, seperti dikutip The Epoch Times.

Saat ini, pihak berwenang Kenya telah meluncurkan penyelidikan atas kematian atlet 25 tahun yang berhasil memenangkan dua medali emas di World Championship itu. Menurut polisi, suami Tirop dilaporkan telah hilang.

“Kenya telah kehilangan permata yang merupakan salah satu raksasa atletik yang paling cepat berkembang di panggung internasional, berkat penampilannya yang menarik di lintasan,” tambah Atletik Kenya.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta langsung mengeluarkan pernyataan belasungkawa, serta menginstruksikan polisi untuk mempercepat pencarian dan penangkapan pelaku.

“Sangat meresahkan, sangat disayangkan dan sangat menyedihkan bahwa kami kehilangan seorang atlet muda dan menjanjikan yang, pada usia muda 25 tahun, dia telah membawa negara kita begitu banyak kejayaan melalui prestasinya di panggung atletik global termasuk di tahun ini, Olimpiade Tokyo 2020, di mana dia menjadi bagian dari tim Kenya di Jepang,” puji Kenyatta.

“Lebih menyakitkan lagi bahwa Agnes, seorang pahlawan Kenya dengan segala cara, dengan menyakitkan kehilangan masa mudanya melalui tindakan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang yang egois dan pengecut,” tambahnya.

Bulan lalu, Tirop memecahkan rekor dunia 10.000 meter khusus putri di Jerman, melewati batas dalam waktu 30:01, sehingga selisih 28 detik dari rekor sebelumnya yang dipegang oleh Asmae Leghzaoui dari Maroko pada 2002.

Pelari Olimpiade ini juga meraih medali perunggu pada World Championship 2017 dan 2019 di nomor 10.000 meter serta meraih emas pada World Cross Country Championships 2015 pada usia 19 tahun.

Selama Olimpiade di Tokyo dua bulan lalu, dia maju ke final lomba 5.000 meter putri, dan menempati posisi keempat. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita