Polisi Sebut Irjen Napoleon Ajak Eks Panglima Laskar FPI untuk Menakut-nakuti Kace

Polisi Sebut Irjen Napoleon Ajak Eks Panglima Laskar FPI untuk Menakut-nakuti Kace

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Terdakwa kasus korupsi Irjen Napoleon Bonaparte diduga menganiaya Muhammad Kece alias Kace di Rutan Bareskrim Polri dengan mengajak tiga tahanan lain, salah satunya eks Panglima Laskar FPI Maman Suryadi. Polisi mengatakan Maman diajak untuk menakut-nakuti Kace.

"Yang tiga orang lainnya ini hanya digunakan, untuk memperkuat, kalau bisa saya katakan hanya untuk memperlemah kondisi psikologis daripada korban," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi saat dihubungi, Selasa (21/9/2021).

Andi telah mengonfirmasi kalau Maman Suryadi merupakan satu dari tiga tahanan yang diduga ikut menganiaya Kace. Penganiayaan itu diduga berlangsung pada pukul 00.30-01.30 WIB, Kamis (26/8), di kamar isolasi Kace.

Dia juga menyebut Kace tidak melawan saat dianiaya Irjen Napoleon. Penganiayaan diduga dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte dengan memukul dan melumuri kotoran manusia ke Kace.

"Jadi pada saat NB (Napoleon Bonaparte) melakukan pemukulan dan melakukan perbuatan melumuri kotoran atau dengan tinja, itu si korban tidak melakukan perlawanan apa-apa," tutur Andi.

Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte telah buka suara soal kasus ini lewat surat yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara. Dia mengawali penjelasan soal dirinya yang terlahir dan dibesarkan sebagai seorang muslim.

Dia menyatakan siapa pun bisa menghina dirinya, namun tidak dengan Allah, Rasulullah, dan Al-Qur'an. Dia bersumpah akan melakukan tindakan terukur terhadap orang yang menghina Allah, Rasulullah, dan Al-Qur'an.

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allahku, AlQuran, Rasulullah SAW dan akidah Islamku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," tulisnya.

Dia menyayangkan perbuatan Kace yang dianggapnya bisa merusak kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Irjen Napoleon Bonaparte mengaku akan bertanggung jawab atas perbuatannya terhadap Kace.

Polisi menegaskan surat tersebut tak akan mempengaruhi proses hukum kasus dugaan penganiayaan. Napoleon diduga ingin mencari perhatian dengan dalih membela agama. [detik]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA