Pascaserangan KKB, Tenaga Kesehatan di Papua Was - Was dan Minta Perlindungan TNI/Polri

Pascaserangan KKB, Tenaga Kesehatan di Papua Was - Was dan Minta Perlindungan TNI/Polri

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - penyerangan yang menyasar tenaga kesehatan dan pembakaran fasilitas Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada pekan lalu membuat was - was para tenaga kesehatan di wilayah tersebut 

Pasalnya kejadian tersebut membuat salah seorang nakes meninggal dunia, beberapa luka - luka, dan satu orang dikabarkan ditahan.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah menyebut banyak nakes di wilayah tersebut minta dievakuasi ke tempat lebih aman.

"Kekhawatiran, rasa was-was itu tinggi sekali. Terutama di Kiwirok itu memang minta dievakuasi, tapi di Wamena memang ada was-was. Para nakes pendatang terutama," kata Harif dalam diskusi virtual Polemik Trijaya bertajuk 'Peduli Lindungi Nakes di Daerah Konflik', Sabtu (25/9/2021).

Menanggapi hal ini, Harif pun berharap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mau memfasilitasi pihaknya dan organisasi kesehatan lain untuk menyambung komunikasi dengan petinggi kepolisian dan TNI, dengan tujuan meminta perlindungan kepada nakes di wilayah Papua.

"Barangkali Pak Taufan Damanik, mau memfasilitasi kita untuk bertemu dengan Kapolri, Kapolda yang terkait dengan perlindungan ini, mudah-mudahan ada upaya," terangnya.

Diketahui dalam peristiwa serangan tersebut, KKB membakar dan menyerang Puskesmas Kiwirok.

Kejadian ini membuat 8 tenaga kesehatan alami luka - luka dan trauma psikis, serta 1 nakes meninggal dunia, dan 1 lainnya dinyatakan ditahan.[tribunnews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita