Pakar Hukum Curiga Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Ingin Dikubur:...

Pakar Hukum Curiga Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Ingin Dikubur:...

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan curiga jika Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) memang ingin kasus pembunuhan 6 laskar FPI ini dilupakan.

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik dalam video berjudul "Live! Ada Jenderal PIS Di Celana! yang diunggah dalam Channel Refly Harun, Minggu (5/9).

Merespons hal tersebut, Refly Harun menegaskan bahwa peristiwa tersebut tidak boleh berlalu begitu saja.

"Sepertinya memang kasus ini ingin dilupakan, ingin dikubur, entah kenapa kita bisa menduganya tapi yang jelas peristiwa ini tidak boleh berlalu begitu saja," jelas Refly Harun.

Menurut Refly Harun, bahwa kasus penembakan atau pembunuhan 6 laskar FPI, pengawal Habib Rizieq Shihab, saat ini masih menjadi sorotan publik.

Apalagi, banyak masyarakat, terutama para simpatisan pendukung HRS, yang merasa penegak hukum lamban dalam mengusut tuntas kasus tersebut.

Sebelumnya, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP 3) kasus pembunuhan 6 Laskar FPI tersebut sudah mengumpulkan data dan fakta kepada pihak penguasa.

Mereka juga menuntut agar digelar pengadilan HAM berat, lantaran menilai ini bukanlah kasus biasa.

Namun, Komisi Nasional (Komnas) HAM sendiri tidak ingin menggelar sidang tersebut.

"Karena itu mereka (TP 3) menuntut agar digelar pengadilan HAM berat," ungkap Refly Harun.

"Tetapi anehnya Komnas HAM sendiri tidak berkeinginan karena menganggap bahwa kasus ini adalah kasus biasa saja," imbuhnya. [genpi]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA