Menkes Italia Kaget Vaksinasi di Indonesia Lebih Cepat, Padahal Tak Punya Pabrik Vaksin

Menkes Italia Kaget Vaksinasi di Indonesia Lebih Cepat, Padahal Tak Punya Pabrik Vaksin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Sejumlah tokoh kesehatan dunia memuji penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia dengan masifnya pelaksanaan vaksinasi. Bahkan, Menkes Italia terkaget-kaget dengan kecepatan vaksinasi di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Pujian itu dilontarkan kepada Indonesia dalam pertemuan G20 Health Ministers Meeting di Roma, Italia, 5-6 September 2021.

"Kami sampaikan bahwa Indonesia sekarang nyuntiknya sudah 108 juta suntikan ke 69 juta orang. Jadi yang pertama kali kaget adalah Menteri Kesehatan Italia karena dia penduduknya 57 juta," kata Budi Gunadi Sadikin, dikutip Minggu (12/9/2021).

Indonesia juga berhasil  menyusul pencapaian Jerman dalam jumlah penduduk yang telah disuntik vaksin. Padahal, Indonesia tidak punya pabrik vaksin. Kekuatan lobi pemerintah membuat Indonesia bisa mendapat stok vaksin.

 "Sehingga mereka bilang, Indonesia punya pabrik vaksin apa?, nggak, kita tidak punya pabrik, tapi kita lobi semua produsen untuk dapat sebanyak-banyaknya vaksin," kata Budi.

Budi pun berterima kasih kepada sejumlah negara di Eropa dan Amerika yang mendonasikan vaksin ke Indonesia.

Menurut Budi penyuntikan di Indonesia saat ini sudah mencapai angka rata-rata 1,3 juta hingga 1,4 juta dosis per hari dari target yang diminta Presiden Joko Widodo mencapai 2 juta dosis per hari.

"Sehingga posisi kita sekarang di enam besar dunia, baik dari sisi jumlah orang yang disuntik maupun jumlah penyuntikan sesudah China, India, Amerika, Brazil, Jepang kemudian Indonesia," katanya.

Negara peserta  G20 Health Ministers Meeting juga memuji pencapaian penurunan angka kasus COVID-19 di Indonesia, yang penurunannya mencapai 92 persen dari situasi puncak pada 15 Juli 2021.

"Negara-negara lain memuji, kok turunnya hebat sekali, tapi saya dengan kerendahan hati, saya bilang turunnya itu karena memang kita tim seluruh Indonesia bekerja keras," katanya.

Meski begitu, Budi mengingatkan bahwa Covid-19 beserta variannya sangat sulit diprediksi. Tetap butuh prokes ketat, testing masif dan juga pelaksanaan vaksinasi untuk mengalahkan pandemi corona. [indozone]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita