Menhan AS Ngaku Heran Tentara Afghanistan Meleleh di Depan Taliban, Bahkan Tak Mau Nembak

Menhan AS Ngaku Heran Tentara Afghanistan Meleleh di Depan Taliban, Bahkan Tak Mau Nembak

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di depan Kongres, mengatakan tidak menyangka tentara Afghanistan begitu gampang menyerah menghadapi Taliban dan ia mengakui ada kesalahan perhitungan dalam perang terpanjang Amerika termasuk korupsi dan moral yang rusak di jajaran pasukan Afghanistan.

"Fakta bahwa tentara Afghanistan yang kami dan mitra kami latih begitu saja meleleh - dalam banyak kasus tanpa melepaskan tembakan - mengejutkan kami semua," kata Austin kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, Selasa, 28 September 2021.

"Akan tidak jujur untuk mengklaim sebaliknya."

Austin menjelaskan pada Kongres tentang akhir kacau balau dari perang di Afghanistan, yang merenggut nyawa pasukan AS dan warga sipil serta membuat Taliban kembali berkuasa.

Komite Senat dan DPR yang mengawasi militer AS masing-masing mengadakan dengar pendapat pada hari Selasa dan Rabu, di mana Partai Republik diperkirakan akan membidik apa yang mereka lihat sebagai kesalahan pemerintahan Presiden Joe Biden menjelang akhir perang yang telah berlangsung selama dua dekade.

Ini berdasarkan pertanyaan serupa dua minggu lalu terhadap Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang dengan gigih membela pemerintah, bahkan ketika dia menghadapi seruan untuk pengunduran dirinya.

Austin memuji personel Amerika yang membantu mengangkut 124.000 warga Afghanistan ke luar negeri, sebuah operasi yang juga menelan korban 13 tentara AS dan sejumlah warga Afghanistan dalam sebuah bom bunuh diri di luar bandara Kabul.

"Apakah itu sempurna? Tentu saja tidak," kata Austin menyinggung adanya warga Afghanistan yang tewas saat mencoba memanjat sisi pesawat militer AS atau warga sipil yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS terakhir dalam perang.

Senator James Inhofe, anggota Komite Angkatan Bersenjata Senat dari Partai Republik, secara terang-terangan menyalahkan pemerintahan Biden atas apa yang dikatakan para kritikus sebagai akhir yang memalukan dari upaya 20 tahun.

Inhofe mengatakan Biden mengabaikan rekomendasi para pemimpin militernya dan meninggalkan banyak orang Amerika setelah penarikan AS.

"Kita semua menyaksikan kengerian yang dibuat oleh presiden," kata Inhofe tentang Afghanistan.

Banyak pertanyaan tersulit mungkin jatuh ke dua komandan militer senior Amerika Serikat, yakni Jenderal Angkatan Darat Mark Milley sebagai ketua Kepala Staf Gabungan, dan Jenderal Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat AS. (tempo)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita