Jabatan Dicopot karena Dituduh Memalak Pengusaha, Eks Camat Blahbatu: Saya Sakit Hati

Jabatan Dicopot karena Dituduh Memalak Pengusaha, Eks Camat Blahbatu: Saya Sakit Hati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra mencopot salah satu bawahannya yakni seorang camat yang disebutnya telah berani memalak pengusaha. Hal itu terungkap saat acara mutasi pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan pejabat lingkup Pemkab Gianyar, Senin (6/9) kemarin.

Melansir laman Beritabali.com, dari 72 ASN yang kena mutasi jabatan, lima di antaranya adalah jabatan camat. Mereka adalah Camat Gianyar, Blahbatuh, Ubud, Tegallalang dan Payangan.

Hanya saja, acara penting ini tak dihadiri oleh Camat Blahbatuh Ida Bagus Dharmayuda. Ketika dikonfirmasi, Bupati Mahayastra membenarkan oknum camat dicopot adalah Ida Bagus Dharmayuda yang sebelumnya menjabat Camat Blahbatuh.

"Kan sudah saya geser tadi jadi posisi lain. Ya itu, Camat Blahbatuh Ida Bagus Dharmayuda. Ngapain itu disembunyikan," ujar Mahayastra.

Menurut politikus asal Payangan ini, dirinya sangat terbuka soal birokrasi.

"Kalau saya itu fair. Siapapun yang salah saya fair," katanya.

Lantas terkait isu bayar membayar agar tetap dalam posisi aman, Mahayastra menegaskan hal itu tidak benar.

"Ndak ada itu. Kalau orang yang nerima uang, tidak akan berani memecat. Kalau saya mau, seluruh kadis bisa saya berhentikan, kalau saya tidak puas dengan kinerja mereka," ujar Mahayastra.

Dikonfirmasi terpisah, mantan Camat Blahbatuh Ida Bagus Dharmayuda mengaku sakit hati disebut melakukan pemalakan.

"Terlalu kejam saya disebut malak. Jujur tyang sakit hati, semalaman tidak bisa tidur. Mungkin kejadian sebenarnya beliau tidak tahu. Mungkin dengarnya dari yang ndak suka dengan tyang," katanya.

IB Dharmayuda membantah melakukan pemalakan.

"Menurut saya, malak itu memaksa. Saya tidak ada niat seperti itu," katanya.

Hanya saja, Dharmayuda mengakui pernah meminta tolong kepada beberapa pengusaha untuk gotong royong mendukung penataan lapangan Blahbatuh, ngaben massal, dan kegiatan masyarakat lainnya.

"Jadi tidak ada untuk memperkaya diri sendiri. Itupun saya minta tolong, kalau dibantu syukur, kalau ndak juga tidak masalah. Nominalnya paling banyak Rp 1 juta, bukan untuk memperkaya diri, itu buat rawat lapangan. Makanya saya sakit hati dibilang malak," katanya lagi.

Meski sakit hati, Dharmayuda mengaku tetap bersyukur masih diberikan kesempatan menjabat sebagai Sekretaris Dinas Permukiman Kabupaten Gianyar. Dirinya berjanji akan bekerja lebih baik.

"Ke depan, ya syukur dikasi jabatan. Saya akan tunjukkan kinerja yang baik," imbuh dia.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita