Ipda Nadya: Kapolsek Termuda tapi 'Berbahaya'

Ipda Nadya: Kapolsek Termuda tapi 'Berbahaya'

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ipda Nadya Ayu Nurlia menjadi Kepala Polsek termuda se-Indonesia. Polwan ini baru berusia 23 tahun! Luar biasa! Begini ceritanya!
Ipda Nadya adalah perempuan kelahiran Bengkulu tahun 1998. Dia adalah anak pertama dari empat bersaudara.

Ipda Nadya adalah alumni Akpol 2020. Dia kini menjabat Kapolsek Batang Gansal, di Indragiri Hulu, Riau, sejak 16 Agustus 2021.


"Saya resmi menjabat Kapolsek pada 16 Agustus. Sebelumnya, dinas di Mapolda Riau setelah lulus Juli 2020," kata Nadya mengawali ceritanya, Selasa (14/9) lalu.

Pimpin anggota sebaya ayahnya
Yang jadi tantangan, katanya, ada enam anggotanya yang seumuran dengan ayahnya. Nadya mengaku bakal menjadikan momen langka ini untuk menambah pengalaman.

"Dari jumlah itu, ada sekitar enam orang yang sebaya dengan ayah saya. Tentu menjadi pengalaman baru bagi saya karena harus memimpin anggota yang usianya di atas saya. Mungkin ini tak akan terulang lagi," ucap Nadya.

Dia mengatakan perbedaan usia tak menjadi masalah. Mantan Danton Dalmas Dir Samapta itu mengaku mendapatkan ilmu dan pengalaman dari anggotanya.

"Sejak masih di Akpol, memang kita diberi tahu bahwa yang seperti ini pasti dialami. Artinya saya masuk berbekal teori dan di sini saya bisa dapatkan banyak ilmu serta pengalaman," katanya.

Targetkan kunjungi pedalaman
Dia mengatakan bertugas sebagai Kapolsek Batang Gansal menjadi tantangan tersendiri karena di daerahnya ada suku Anak Dalam Talang Mamak yang belum pernah dikunjunginya. Dia berharap bisa segera mengunjungi suku Anak Dalam untuk mensosialisasikan vaksinasi Corona.

"Di sini ada suku Anak Dalam, saya ingin berkunjung untuk silaturahmi. Saya bilang sama anggota, kita ke sana. Tentu banyak program-program Polri yang kami bawa," katanya.

Terakhir, Nadya juga sempat tertawa saat ditanyakan soal urusan asmara sebagai anak muda.

"Belum menikah. Ya, 23 tahun jomblo," kata Nadya sambil tertawa.

Kasus-kasus yang pernah diungkap
Selama ia menjabat, kasus pembunuhan sadis dan peredaran narkoba diungkapnya bersama jajaran. Ada pula kasus kumpul kebo.

Dua minggu setelah resmi menjabat, Nadya mendapat laporan ada penemuan mayat.


"Senin (30/8) sekitar pukul 09.00 WIB, kami dapat laporan penemuan mayat laki-laki di Divisi I PT PAL. Kami langsung cek lokasi," kata Polwan kelahiran Bengkulu tersebut, Jumat (17/9/2021).

Bersama jajaran, Nadya langsung turun ke lokasi yang berada di tengah kebun sawit. Ia melihat korban ditemukan tanpa kepala dengan kondisi luka parah. Singkat cerita, korban adalah karyawan PT PAL. Pelaku kemudian ditangkap di perumahan Divisi I PT PAL.

Dia dan tim juga pernah mengungkap peredaran narkoba di Batang Gansal. Kasus peredaran barang haram di Batang Gansal diungkap pada 28 Agustus. Pelaku peredaran barang haram ternyata adalah pasangan kumpul kebo.

"Keduanya ini tinggal satu rumah tanpa ikatan suami-istri, bisa dikatakan begitu (kumpul kebo). Ini diketahui setelah kami periksa di Mapolsek dan mereka tidak bisa menunjukkan bukti telah menikah," tambah Nadya.

Kesan polisi
Para polisi yang menjadi bawahannya memberikan kesan positif. Ipda Nadya diketahui kerap turun ke lapangan bersama anggota saat mengungkap kasus.

"Beliau memang masih muda kalau usia. Tetapi memang koordinasi kami dengan kapolsek bagus, tidak ada melihat usia," ujar Kanit Reskrim Polsek Batang Gansal, Aipda H Sianturi, kepada detikcom.

Bukan hanya soal usia, Nadya disebut selalu aktif 24 jam memantau situasi di Batang Gansal. Bahkan, saat pertama kali dinas, Ipda Nadya kerap turun ke desa-desa.


Selain mengungkap kasus, anggota Polsek Batang Gansal diminta melaporkan semua kejadian. Sampai-sampai Nadya disebut oleh anggotanya sebagai 'kapolsek lapangan'.

"Pengaduan kecil-kecil saja harus tahu beliau. Intinya jiwa lapangan beliau ini mantap jiwa. Bahkan saat penggerebekan juga ikut di belakang mendampingi," kata Sianturi.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita