Fadjroel: Jokowi Tegak Lurus Masterpiece Reformasi, Tolak Wacana Perpanjangan dan Presiden 3 Periode

Fadjroel: Jokowi Tegak Lurus Masterpiece Reformasi, Tolak Wacana Perpanjangan dan Presiden 3 Periode

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Penegasan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki sikap tegas menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden kembali disampaikan oleh Jurubicara Presiden, Fadjroel Rachman.

Lewat akun Twitter pribadinya, Selasa pagi (7/9), Fadjroel meminta masyarakat tidak meragukan komitmen Jokowi. Apalagi, Jokowi sudah berkali-kali menegaskan penolakan terhadap wacana tersebut di hadapan publik.

“Sahabatku, Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali menegaskan menolak wacana perpanjangan dan presiden 3 periode,” tegasnya.

Fadjroel menekankan bahwa Presiden Jokowi tegal lurus pada Pasal 7 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali”.

Menurutnya, pasal tersbeut merupakan masterpiece dari gerakan demokrasi dan reformasi 1998.

“Mohon dukungan menjaga & mengembangkan demokrasi,” kata Fadjroel mengakhiri kicauannya.

Kicauan ini sendiri merupakan jawaban untuk Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen yang menyinggung konstelasi politik di Guinea. Di mana seorang presiden dikudeta militer usai mengamandemen konstitusi untuk bisa lanjut 3 periode.

“Pelajaran penting, membuka kotak kekuasaan yang sudah ditutup untuk 2 periode, maka yang lain pun bisa membuka kotaknya masing-masing,” tutupnya. [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita