Prabowo Puji Jokowi, Pengamat: Dia Diberi Kursi Menteri, Harus Membayar dengan Meredam Pendukungnya

Prabowo Puji Jokowi, Pengamat: Dia Diberi Kursi Menteri, Harus Membayar dengan Meredam Pendukungnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memuji habis Presiden RI Joko Widodo saat pertemuan dengan pimpinan partai pendukung pemerintah.

Dirinya menilai kepemimpinan Jokowi dalam penanganan covid-19 efektif. Oleh karena itu, dia bersyukur negara Indonesia tidak menerapkan lockdown keras.

Pujian yang dilayangkan Prabowo untuk Jokowi itu turut disorot oleh Pengamat politik Zaki Mubarak.

"Ya, memang banyak yang menganggap aneh, tetapi sebenarnya wajar saja," ujar Zaki Mubarak kepada GenPI.co, Minggu (29/8).

Akademisi dari Universitas Islam Negeri itu mengatakan posisi politik menentukan sikapnya.

"2019 lalu mengkritik keras Jokowi, bahkan sampai gebrak-gebrak podium saat kampanye pilpres di Yogya, sekarang terus memuji setinggi langit," tuturnya.

Terlebih posisi Prabowo saat ini hanya sebagai menterinya Jokowi dan bukan lagi kekuatan oposisi.

Menurutnya, kalaupun harus mengkritik, kritikannya harus halus. Hal itu sebagai konsekuensi karena Prabowo masuk pemerintahan.

"Ada adagium 'tidak ada makan siang gratis', dia diberi kursi menteri, tetapi harus membayar dengan kompensasi terus dukung pemerintah dan meredam pendukung kritisnya," jelasnya.

Sehingga tidak berbeda jauh dengan sikap Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat ini.

"Tidak mengherankan PKS dan Demokrat yang dulu mengusung Prabowo jadi capres, merasa gerah," tegasnya. [genpi]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA