PM Slovenia: Uni Eropa Tidak Menerima Gelombang Pengungsi Afghanistan, Kecuali Mereka yang Pernah Bantu NATO

PM Slovenia: Uni Eropa Tidak Menerima Gelombang Pengungsi Afghanistan, Kecuali Mereka yang Pernah Bantu NATO

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Krisis pengungsi Afghanistan membuat gelisah negara-negara Eropa. Di satu sisi mereka memahami berdasarkan rasa kemanusiaan, tetapi di sisi lain ada banyak tantangan yang harus dihadapi terkait migran.  

Perdana Menteri Slovenia, Janez Jansa, mengungkapkan posisi negara-negara Eropa dalam penerimaan pengungsi Afghanistan. Menurutnya, meskipun tidak ada konsensus apa pun di antara negara-negara Uni Eropa, ia menyerahkan keputusan kepada setiap negara untuk memutuskan sendiri apakah mereka ingin memiliki gelombang migran baru atau tidak.


Namun, ia sendiri mendapati bahwa mayoritas negara tidak mendukung penerimaan pengungsi Afghanistan.

"Tidak ada konsensus di antara negara-negara Uni Eropa tentang masalah pengungsi Afghanistan dan bahkan sebagian besar Negara tidak mendukung penerimaan pencari suaka Afghanistan," katanya.

Dalam sebuah postingan Twitter pada Minggu (22/8) ia bahkan mengatakan Uni Eropa kebanyakan tidak ingin mengulang kesalahan yang pernah terjadi pada peristiwa gelombang pengungsi 2015 lalu.

"Kami hanya akan membantu mereka, warga yang pernah bekerja sama membantu kami selama Operasi #NATO, juga kepada anggota Uni Eropa yang melindungi perbatasan luar kita," ujarnya dalam cuitan itu.

Tass menulis, Janisa akan memimpin Dewan Uni Eropa pada paruh kedua tahun ini.

"Negara-negara Uni Eropa harus memutuskan sendiri apakah mereka ingin memiliki gelombang migran baru atau tidak," katanya lagi.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita