Warga di Sulsel Usir Petugas Hendak Makamkan Jenazah COVID, Peti Dibongkar

Warga di Sulsel Usir Petugas Hendak Makamkan Jenazah COVID, Peti Dibongkar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Viral di media sosial (medsos) Tim Satgas COVID-19 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) diusir warga saat hendak bertugas memakamkan jenazah positif Corona. 

Para warga dan keluarga juga membongkar peti jenazah dan memakamkannya sendiri.

Dalam video yang viral, tampak para petugas pemakaman COVID-19 lengkap dengan alat pelindung diri (APD) serta disinfektan yang sudah berada di rumah duka di Desa Singa, Kecamatan Herlang, Bulukumba. Namun mereka tak dapat menjalankan tugas karena warga dan keluarga jenazah menghalau dan mengusir mereka.

Petugas yang kalah jumlah akhirnya memilih pulang. Lalu warga dan keluarga mengambil alih penanganan jenazah. Seorang Babinsa setempat juga tampak tak bisa berbuat banyak.

"Saya bisa urus sendiri, saya kasi mandi, apa. Pulang, pulang cepat," terdengar suara warga menghalau petugas.

Terkait insiden itu, Ketua Tim Pemakaman COVID-19 Bulukumba Muhammad Suparto menyesalkan perbuatan warga dan sebagian anggota keluarga jenazah. Sebab, kata dia, sebagian keluarga jenazah sudah sepakat pemakaman itu ditangani petugas.

"Kejadian itu sangat-sangat kami sesalkan. Mereka berinteraksi dengan jenazah, peti dibongkar," kata Suparto kepada detikcom, Jumat (2/7/2021).

Suparto mengatakan, timnya sejak awal sudah menunggu di rumah duka ketika jenazah masih dalam perjalanan dari RSUP Wahidin Sudirohusodo, Rabu (30/6). Suparto mengaku telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan aparat keamanan dalam hal ini Babinsa setempat.

"Tapi hari itu kami juga sudah curiga karena memang kami dengar desas-desus sebagian keluarga tidak sepakat kalau kami yang memakamkan," ucap Suparto.

Rumah Warga Terpapar COVID-19 di Kota Palu Ditempeli Label

Akibat insiden tersebut, kata Suparto, dia dan timnya langsung menarik diri. Selain karena pemakaman sudah tak sesuai prosedur, upaya untuk memakamkan jenazah sesuai prosedur juga dinilai percuma karena warga dan keluarga sudah terkontaminasi.

"Ya saya pikir percuma juga karena warga sudah terkontaminasi, berinteraksi dengan peti jenazah. Bahkan jenazahnya juga sudah keluar dari peti," ungkap Suparto.

"Jadi saya pikir percuma. Biar pun kami lanjutkan ini sudah bukan ranah kami kalau sudah begini modelnya, tidak sesuai ranah kami dan tidak sesuai pula dengan SOP-nya," katanya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita