Pembunuh Presiden Haiti Diduga Tentara Bayaran Profesional

Pembunuh Presiden Haiti Diduga Tentara Bayaran Profesional

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Duta Besar Haiti untuk Amerika Serikat (AS) Bocchlt Edmond menyebut pelaku yang membunuh Presiden Haiti Jovenel Moise adalah tentara bayaran 'profesional'. Pelaku menyamar sebagai pasukan agen Drug Enforcement Administration AS.

"Itu adalah serangan yang diatur dengan baik dan itu adalah para profesional," kata Edmond kepada wartawan, seperti dilansir dari AFP, Kamis (8/7/2021).

"Kami memiliki video dan kami yakin itu adalah tentara bayaran," tambahnya.

Dia mengatakan ibu negara, Martine Moise, yang terluka dalam serangan itu, akan pergi ke Miami untuk perawatan medis. "Saya dapat memberitahu Anda bahwa pengaturan yang diperlukan telah dibuat sejak pagi ini untuk memindahkannya ke rumah sakit Miami," ucapnya.

Edmond mengatakan penyelidikan sedang dilakukan terhadap keberadaan, motif, dan asal-usul para pembunuh. Dia menyebut pelaku yang terekam berbahasa Spanyol diduga telah meninggalkan Haiti menuju Republik Dominika, negara berbahasa Spanyol.

"Kami tidak tahu apakah mereka pergi," katanya.

"Jika mereka tidak berada di negara ini sekarang, hanya ada satu cara bagi mereka untuk pergi dan itu adalah melalui perbatasan karena tidak ada pesawat."

Menurut Edmon, sebuah pesawat pribadi akan terdeteksi oleh otoritas penerbangan sipil. Tetapi pergerakan melintasi perbatasan bisa saja tidak terdeteksi.

Untuk diketahui, Presiden Jovenel Moise, tewas dibunuh dalam serangan di kediaman pribadinya pada Rabu (7/7) dini hari. Istrinya atau Ibu Negara Haiti, Martine Moise, juga dilaporkan terkena tembakan, namun berhasil selamat.

Atas peristiwa pembunuhan itu, Claude Joseph selaku PM interim Haiti, kini mengambil alih kepemimpinan sementara. Dia menuturkan bahwa Martine terkena tembakan hingga mengalami luka-luka saat sekelompok orang menyerbu kediaman kepresidenan Haiti pada dini hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat. [detikcom]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita