Pakar Sebut Pasien Seperti Abu Janda Beruntung, Kenapa?

Pakar Sebut Pasien Seperti Abu Janda Beruntung, Kenapa?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Pegiat media sosial bernama Permadi Arya alias Abu Janda mengaku selamat dari COVID-19 berkat plasma konvalesen. 

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Dicky Budiman menyebut pasien COVID-19 yang mendapatkan donor plasma konvalesen seperti Abu Janda adalah orang-orang yang beruntung. 

Kenapa?
Mulanya, Dicky menjelaskan terkait status ilmiah plasma konvalesen.

"Secara ilmiah memang belum confirm plasma konvalesen terbukti signifikan (menyembuhkan COVID) tetapi bukan berarti tidak. Jadi sejauh ini riset terakhir dalam seminggu terakhir, makin memberikan sinyal positif," ujar Dicky lewat pesan suara kepada detikcom, Senin (19/7/2021).

Menurut Dicky, ada sejumlah tantangan pasien COVID-19 mendapatkan donor plasma konvalesen. Pertama, plasma konvalesen yang didonor harus dalam keadaan titer yang tinggi, artinya kadar antibodi COVID-19 yang berada di dalam tubuh donor mesti tinggi.

"Mengoleksi plasma dengan titer yang tinggi ini tidak mudah," ujar Dicky.

Terdapat batasan titer warga dapat mendonorkan plasma konvalesennya, sehingga sangat jarang ketersediaan plasma konvalesen.

"Batasnya di 1:250 untuk titernya," imbuh Dicky.

Kemudian, plasma konvalesen mesti didonorkan ke pasien sedini mungkin ketika terpapar COVID-19. Harga yang mahal juga menjadi kendala.

"Tantangan berikutnya memberikannya seawal mungkin atau sedini mungkin dari status diagnosa COVID ketika masuk rumah sakit kan itu menjadi tantangan tersendiri karena proses mendapatkan plasma itu juga terkait masalah harga mahal sekali," kata Dicky.

Melihat banyaknya tantangan mendapatkan donor plasma konvalesen menyebabkan hanya orang-orang beruntunglah yang mendapatkannya.

"Yang jelas orang-orang yang beruntunglah yang mendapat (plasma konvalesen). Karena itu, dapatnya tadi titer plasma tinggi dan juga (harus) cepat," imbuhnya.

Abu Janda selamat berkat plasma konvalesen
Abu Janda sudah dinyatakan sembuh dari Corona setelah 10 hari dirawat di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Abu Janda mengaku terselamatkan karena mendapatkan donor plasma konvalesen.

"Saya selamat karena plasma, saya saksi hidup selamat karena plasma," ujar Abu Janda saat dihubungi detikcom, Senin (19/7/2021).

Abu Janda mengatakan ia masuk UGD RS Mayapada dengan gejala yang berat. Ditambah lagi, Abu Janda punya penyakit bawaan yang memperparah kondisinya.

"Aku masuk UGD itu kondisiku berat, aku komorbid paru. Itu yang bikin saya berat," katanya.

Abu Janda penuhi panggilan Bareskrim soal rasisme ke Natalius Pigai (Dyas/detikcom)Abu Janda (Dyas/detikcom)
Abu Janda mendapatkan 3 kantong plasma konvalesen. Kondisinya terus membaik setelah mendapatkan donor plasma konvalesen.

"Jadi setelah diberikan plasma kedua itu batuk mulai reda, napas mulai agak plong. Setelah plasma ketiga, batuk hilang, terus napas akhirnya bisa lega," katanya.(detik)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA