Work From Bali dan Upacara Adat Jadi Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19

Work From Bali dan Upacara Adat Jadi Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Made Rentin menyebut lonjakan virus corona di Bali belakangan beberapa hari terakhir disebabkan oleh dua faktor. Yakni, transmisi lokal dari upacara adat serta penularan lewat kegiatan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).

"Kita ketahui ada kebijakan nasional, Work From Bali (WFB) yang mengarahkan seluruh kementerian, lembaga dan BUMN, melakukan aktifitas di Bali. Maka konsekuensi logisnya adalah sangat amat mungkin kasus positif ditemukan di Bali," ujarnya Senin (21/06).

Sebelumnya, tambahan kasus harian hanya dua digit di bawah 50 kasus, namun sejak lima hari terakhir berada di atas 100 kasus.

Sebagai upaya untuk mencegah lonjakan kasus dari kedataan PPDN itu, kata Rentin unsur pintu masuk Bali yang meliputi bandara dan pelabuhan, melakukan skrining yang ketat.

Sementara itu, merebaknya transmisi lokal menurutnya disebabkan dari kegiatan sosial, budaya, adat dan agama. Memang beberapa waktu belakangan, merupakan hari baik melakukan upacara agama seperti menikah, ngaben dan kegiatan kedukaan lainnya.

"Kita flashback, Surat Keputusan Bersama (SKB) menegaskan kegiatan itu silakan dilaksanakan, tetapi perlu diperkuat penerapan prokes. Di antaranya mengurangi kehadiran orang, dan terpenting prokes harga mati," tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya. Menurutnya, Pemprov Bali telah melakukan sejumlah langkah untuk menekan penyebaran COVID-19 di Bali, salah satunya memperketat pintu-pintu masuk ke Bali. "Banyak yang ber-KTP (kartu tanda penduduk) luar Bali (yang positif Covid-19). Karena sebelumnya di luar Bali kan banyak lonjakan kasus, sehingga itu berpengaruh," katanya.

Peningkatan kasus Covid-19 di Bali mulai terasa sejak Kamis (17/6) lalu. Berdasarkan data dari Satgas COVID- 19 Provinsi Bali, saat itu tercatat penambahan kasus positif sebanyak 67 orang.

Angka itu kembali meningkat pada Jumat (18/6), dengan 95 kasus positif COVID-19, sementara Sabtu (19/6), tercatat 155 kasus dan Minggu (20/6) sebanyak 106 kasus.

Data terakhir, Senin (21/6/2021) mencatat penambahan sebanyak 91 kasus. Sehingga, tercatat 48.436 kasus positif COVID-19 dari awal pandemi hingga Senin kemarin dengan rincian sebanyak 46.166 orang (95,31 persen) sembuh, 1.536 orang (3,17 persen) meninggal, dan kasus aktif 734 orang (1,52 persen). (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita