Korea Utara Kecam Israel karena Mengubah Gaza Jadi Tempat Pembantaian Anak-anak

Korea Utara Kecam Israel karena Mengubah Gaza Jadi Tempat Pembantaian Anak-anak

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Korea Utara mengutuk Israel karena mengubah Gaza menjadi rumah jagal dan tempat pembantaian anak-anak dalam pertempuran 11 hari antara Hamas dan Israel.

Pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada Jumat, menyebut Israel telah melakukan kejahatan mengerikan dengan membunuh anak-anak.

"kejahatan mengerikan Israel membunuh anak-anak kecil, yang bahkan belum berkembang, merupakan tantangan berat bagi masa depan umat manusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata pernyataan Kemenlu Korut, dikutip dari Newsweek, 8 Juni 2021.

"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa seluruh Jalur Gaza telah berubah menjadi rumah jagal manusia yang besar dan tempat pembantaian anak-anak," lanjut kementerian tersebut. "Segera setelah pengeboman berakhir, (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu dan pihak berwenang Israel berusaha menyembunyikan kejahatan mereka membunuh bahkan anak-anak."

Israel Hayom melaporkan, media Quds yang berafiliasi dengan Hamas menerbitkan pernyataan Korut di akun Twitter-nya.

Pyongyang juga menuduh Israel menabur benih kebencian dengan menekan praktik ibadah damai Palestina, merujuk pada aksi brutal polisi Israel yang menyerang jamaah Masjid al Aqsa, Jerusalem Post melaporkan.

Lebih lanjut, Korea Utara juga mengutuk Israel sebagai penyebab pengusiran warga Palestina dan perluasan permukiman ilegal.

Pernyataan Korea Utara diumumkan pada 4 Juni kemarin, yang bertepatan dengan International Day of Innocent Children Victims of Aggression, hari peringatan yang ditetapkan PBB untuk menandai tindakan agresi Israel terhadap sejumlah besar korban anak-anak Palestina dan Lebanon yang tidak bersalah pada Agustus 1982.

Bentrokan terbaru antara Israel dan Hamas di Gaza menghancurkan ribuan bisnis dan rumah, menggusur lebih dari 100.000 orang di wilayah tersebut. Hamas dan Israel sepakat gencatan senjata yang dimediasi Mesir setelah 11 hari pertempuran yang dimulai sejak 10 Mei.

Pejabat medis Gaza mengatakan korban tewas Palestina termasuk 65 anak-anak, dan lebih dari 1.600 orang terluka sejak pertempuran dimulai, Reuters melaporkan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan sekitar 240 warga Palestina tewas dalam 11 hari konflik, sementara pejabat melaporkan sedikitnya 12 orang tewas di Israel termasuk dua anak-anak. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA