Koalisi Demokrat-Golkar Dinilai Potensial, tapi AHY Cawapresnya

Koalisi Demokrat-Golkar Dinilai Potensial, tapi AHY Cawapresnya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Kemungkinan Partai Demokrat (PD) berkoalisi dengan Golkar di Pilpres 2024 dinilai sangat terbuka. 

Tapi untuk konfigurasi pasangannya, Ketua Umum (Ketum) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) diyakini akan legowo jika hanya menjadi cawapres Airlangga Hartarto.

"Oh iya sangat mungkin (PD koalisi dengan Golkar). Bahkan bisa jadi ini sebuah pasangan yang potensial, bisa jadi jago. Dan saya yakin ini pasangannya jadi Airlangga-AHY, tidak kekeh AHY untuk jadi nomor 1. Karena jadi nomor 2, Demokrat sudah sangat diuntungkan. Apalagi kan Golkar dan Airlangga elektabilitasnya di atas Demokrat," kata pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio, Minggu (6/6/2021).

Duet Airlangga-AHY disebut sebagai pasangan nasionalis. Hendri sendiri ingin Airlangga-AHY bertarung dengan duet Prabowo Subianto-Puan Maharani, dan bahkan melawan Anies Baswedan.

"Jadi, menurut saya, ini pasangan nasionalis yang bagus. Ini kalau bisa Airlangga-AHY, kemudian ada Prabowo-Puan, mungkin ada satu lagi, misalnya Anies Baswedan dengan siapa calon wakilnya, Anies Baswedan dengan Zulkifli Hasan misalnya, atau dengan Gatot Nurmantyo atau dengan nama yang sampai saat ini masih belum terlihat," papar Hendri.

"Karena kan posisi wapres sebetulnya syaratnya satu, nggak boleh pengin jadi presiden. Kalau sampai posisi wapres, terus orang yang jadi wapres ingin jadi presiden, itu cukup kisruh, akan ramai kabinetnya nanti," imbuhnya.

Jika duet Airlangga-AHY terealisasi, Hendri berpesan satu hal. Menurutnya, kedua belah pihak harus sepakat bahwa AHY tidak boleh maju jadi capres di Pemilu 2029.

"Tapi, menurut saya, tokoh-tokoh yang sekarang nggak ada yang pas jadi wapres, karena semuanya pengin jadi presiden. Makanya nanti kalau Airlangga-AHY jadi, perjanjian pertama yang harus diteken sama mereka, AHY periode kedua nggak boleh maju jadi presiden. Jadi langgeng itu pasangannya," terangnya.

Lebih lanjut, Hendri menekankan perjanjian bahwa AHY tidak akan maju jadi capres pada 2029 penting. Sebab, dia melihat semua kandidat cawapres yang ada saat ini memiliki keinginan menjadi capres.

"Karena AHY nggak akan ganggu Airlangga dan dia baru melakukan kegiatan-kegiatan politik bila sukses jadi wapres periode pertama, periode kedua mereka berpasangan lagi. Karena semua wapresnya, semua yang dijagokan wapres pengin jadi presiden semua," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat mendorong duet AHY-Airlangga untuk Pilpres 2024. Namun, Golkar menegaskan tetap mematuhi hasil musyawarah nasional (munas) pada 2019, yang mana memutuskan Airlangga sebagai satu-satunya capres dari Golkar.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA