Beberkan Alasan Survei Anies Melejit, Pengamat: Dia Diuntungkan oleh Serangan Buzzer

Beberkan Alasan Survei Anies Melejit, Pengamat: Dia Diuntungkan oleh Serangan Buzzer

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Pengamat politik, Ujang Komarudin membeberkan pendapatnya soal alasan mengapa elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus melejit dalam sejumlah survei Capres menjelang Pilpres 2024.

Menurut Ujang Komarudin, tingginya hasil survei Anies Baswedan lantaran ada sejumlah faktor yang menyertai.

Pertama, kata Ujang, Anies oleh sebagian kalangan dinilai berhasil dalam kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kendati demikian, Anies juga dinilai sejumlah pihak masih memiliki kekurangan terkait kinerjanya seperti misalnya soal banjir di DKI, macet dan lain sebagainya.

Adapun sebagian kalangan yang menilai Anies berhasil, menurut Ujang, karena mantan Mendikbud itu memperoleh sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional saat memimpin DKI Jakarta.

“Itulah yang menolong Anies, yakni kinerjanya yang oleh sebagian pihak dianggap berhasil selama memimpin Jakarta. Walau di satu sisi musuh-musuh Anies dan para buzzer politik mengungkap banyaknya kekurangan pada dirinya,” kata Ujang Komarudin.

Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Al-Azhar ini saat tampil sebagai narasumber di diskusi Tagar TV, seperti dilihat pada Kamis 3 Juni 2021.

Sementara faktor kedua, lanjut Ujang, survei Anies Baswedan sebagai Capres 2024 melejit lantaran adanya permainan politik.

Ujang menjelaskan, permainan politik tersebut berkaitan dengan serangan buzzer yang terus menyerang pribadi Anies.

Menurutnya, serangan para buzzer itu membuat nama Anies Baswedan semakin populer di masyarakat. Hal itulah, kata Ujang, yang kemudian terus menaikkan elektabilitas Anies dalam survei Capres 2024.

“Anies justru diuntungkan dari pemberitaan cyber army dan buzzer. Walau diserang negatif, tapi dia dianggap sudah bekerja benar dan hasilnya elektabilitas naik terus,” ujarnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita