KRI Nanggala Disebut Perang dengan Kapal Selam Asing Sebelum Hilang Kontak, TNI AL: Hoaks

KRI Nanggala Disebut Perang dengan Kapal Selam Asing Sebelum Hilang Kontak, TNI AL: Hoaks

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - TNI Angkatan Laut (AL) meluruskan pemberitaan terkait adanya sinyal tempur yang sempat dikirimkan KRI Nanggala 402.

Dalam peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402, banyak media daring memberitakan bahwa kapal selam tersebut sempat mengirimkan sinyal tempur sebelum akhirnya hilang kontak.

Pemberitaan tersebut pun memunculkan isu bahwa KRI Nanggala 402 ditembak oleh kapal selam asing.

Tulisan itu mengutip pendapat aktivis media sosial yang menganalisis pernyataan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers pada 25 April 2021.

Dari berita tersebut, selanjutnya berkembang informasi bahwa musuh telah masuk ke Indonesia, dan Kasal membiarkan kejadian itu.

Melalui akun media sosial resmi pada Jumat, 30 April 2021, pihak TNI AL pun meluruskan pemberitaan yang beredar di media daring tersebut.

“Perkataan yang benar dari Kasal pada saat itu yakni: ‘isyarat-isyarat peran tempur dan peran menyelam’. Ucapan ini disalah persepsikan oleh media menjadi ‘perang tempur’,” tulis pihak TNI AL, dikutip dari akun Instagram @tni_angkatan_laut.

Persepsi yang salah tersebut pun kemudian dianalogikan sedang terjadi perang antara KRI Nanggala 402 dan kapal selam asing.

“Adapun kata ‘peran’ yang disampaikan Kasal saat itu adalah salah satu bagian dari rangkaian latihan yang selama ini dilaksanakan oleh TNI AL,” ujar pihak TNI AL.

Sehingga, pendapat media yang menyatakan bahwa KRI Nanggala 402 saat itu melaksanakan ‘perang tempur’ adalah tidak benar alias hoaks.

Pasalnya, ‘peran tempur’ yang dimaksud hanya merupakan bagian dari rangkaian latihan yang dilaksanakan pada saat itu.

“Kata peran bermakna ‘melakukan pengadegan/seolah-olah’, istilah latihan ini merupakan bagian dari keseriusan dalam setiap melaksanakan rangkaian latihan,” tutur pihak TNI AL.

Selain ‘peran tempur’, terdapat beberapa istilah lain yang digunakan saat pelaksanaan latihan, seperti ‘peran kebocoran’, ‘perang orang jatuh di laut’, ‘peran bahaya atas air’, dan lain-lain.***
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita