Keceplosan Saat Siaran, Reporter Israel Dipecat karena Sayangkan Tak Banyak Korban Tewas di Palestina

Keceplosan Saat Siaran, Reporter Israel Dipecat karena Sayangkan Tak Banyak Korban Tewas di Palestina

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang reporter berita Israel belum lama ini dipecat lantaran menyayangkan korban meninggal dunia yang menurutnya tak banyak di Palestina.

Adapun hal itu ia ungkapkan terkait roket yang sebelumnya diluncurkan dari Lebanon, tetapi tak membunuh lebih banyak orang saat mendarat di sebuah kota Palestina di Israel utara.

“Sayang sekali tidak membunuh banyak orang di sana”, ujar Kepala Koresponden Militer Channel 20 sekaligus komentator militer, Kobi Finkler.

Pernyataannya itu merujuk pada roket yang mendarat di lapangan sepak bola di kota Shefa Amr dekat Haifa, sebagaimana dilansir terkini.id dari Sindonews bersumber The New Arab pada Jumat, 21 Mei 2021.

Keceplosan, Finkler kemudian buru-buru mengklarifikasi komentarnya dan mengatakan bahwa ia telah salah bicara.

“Setelah 10 hari pelaporan, saya melihat orang Arab bertepuk tangan atas peluncuran roket dari Lebanon dan kemudian saya salah bicara. Alih-alih (maksud saya) mengatakan rudal itu bisa mengakibatkan banyak korban,” jelas sang reporter yang dikenal sangat pro terhadap Netanyahu itu.

Meskipun jaringan televisi pada awalnya menerima klarifikasi dan permintaan maafnya, tetapi nyatanya ia berakhir dipecat. 

Anggota Knesset, parlemen Israel, warga Palestina-Israel, yakni Ahmad Tibi, pun mengutuk keras pernyataan Finkler.

Ia balik bertanya apa yang akan terjadi jikalau seorang warga Palestina yang bekerja di media Israel lantas mengatakan hal serupa tentang orang Yahudi.

Selain itu, beberapa anggota parlemen Israel juga mengecam Channel 20 atas laporan tersebut, termasuk politisi sayap kiri, MK Mossi Raz, yang menuntut Finkler dipecat dari posisinya.

Walikota Shefa Amr pun meminta saluran tersebut untuk merilis pernyataan resmi berisi permohonan maaf atas komentar Finkler.

Seperti diketahui, beberapa roket memang ditembakkan dari Lebanon Selatan pada Rabu lalu menuju Israel, menyusul insiden serupa selama seminggu terakhir.

Sebagian besar roket mendarat di daerah terbuka, seperti di laut, atau berhasil dicegat, menurut tentara Israel.

Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, tetapi tembakan roket dari Lebanon Selatan diyakini telah diluncurkan sebagai tanggapan atas pemboman Israel di Jalur Gaza. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita