Eks Direktur KPK Anggap KPK-BKN Tak Profesional: Hanya Permalukan Orang

Eks Direktur KPK Anggap KPK-BKN Tak Profesional: Hanya Permalukan Orang

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko, menganggap KPK dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tidak profesional terkait keputusan tidak meloloskan 75 pegawai KPK yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK). 

Sujanarko menilai KPK dan BKN hanya ingin mempermalukan orang.

"Dengan statement ini menjadi paham ternyata BKN nggak baca regulasinya, Bima Haria (Kepala BKN) benar-benar terpancing keluar. Ini semakin terbuka bahwa KPK dan BKN sangat tidak profesional, motifnya hanya satu, ingin mempermalukan orang," kata Sujanarko, kepada wartawan, Jumat (28/5/2021).

Sujanarko menyebut KPK dan BKN bisa menghancurkan negara jika hanya ingin mempermalukan orang. Dia yang meminta Bima Haria menjelaskan secara detail terkait proses TWK pegawai KPK belum merasa terjawab.

"Hancur negara ini kalau dua lembaga besar hanya digunakan untuk mempermalukan orang. Sekali lagi pertanyaan saya ke Bima belum terjawab, sebagai asesi 75 orang ini wajib diberitahu data detail terkait proses TWK ini. Yang tidak lulus dalam konsep asesmen punya hak banding, kenapa ini tidak diberikan," ujarnya.

Menurut pria yang akrab disapa Koko, seharusnya TWK dijelaskan kepada pegawai secara terbuka dan bagaimana proses peralihannya. Menurut Koko, publik perlu mengetahui apa sebenarnya kegunaan dari TWK.

"Sebagai lembaga yang menyelenggarakan asesmen perlu dinyatakan ke publik, berapa persen tingkat validitas dan realibility-nya tes sederhana TWK ini. Supaya publik tahu dan tidak punya presepsi TWK ini digunakan bukan untuk kepentingan asesmen," ucapnya.

Lebih lanjut, Koko sebenarnya yakin bahwa Bima Haria paham dengan kompetensi terkait hal ini. Namun, di lain sisi dia juga yakin bahwa TWK tidak memenuhi prinsip sesuai syarat-syarat asesmen yang seharusnya.

"Saya yakin Bima ini paham terkait asesmen kompetensi. Jangan seperti orang yang dikesankan tidak paham subtansi. Saya yakin proses TWK ini tidak memenuhi prinsip-prinsip asesmen yaitu valid, reliable, fair, flexible," katanya.

Sebelumnya, Kepala BKN Bima Haria menyerang balik mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko. Dia menyebut Sujanarko, yang mengajak perang terbuka soal tes wawasan kebangsaan (TWK), tak tahu malu.

Serangan itu terkait status Sujanarko yang sudah masuk masa pensiun sejak pekan lalu. Sujanarko sendiri telah mengabdi di KPK selama 17 tahun dan menjadi satu dari 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK untuk alih status menjadi ASN.

"Kok nggak malu ikut test jadi ASN?" ucap Bima, Kamis (27/5).

Bima mempertanyakan kenapa Sujanarko bisa lolos seleksi administrasi untuk menjadi ASN. Bima sendiri tak mempermasalahkan Sujanarko yang memperjuangkan nasib para pegawai KPK yang tak lolos TWK untuk menjadi ASN.

Lalu apa kata Bima terkait ajakan perang terbuka dari Sujanarko?

"Biarin aja," ucap Bima.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita