BMKG Sebut Kejadian Gempa di Indonesia Meningkat, Terutama di Wilayah Ini

BMKG Sebut Kejadian Gempa di Indonesia Meningkat, Terutama di Wilayah Ini

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatatakan kejadian kegempaan di Indonesia mengalami peningkatan sejak awal tahun 2021.

“Jadi memang sejak awal tahun kami melakukan, jadi sebelum ada kejadian gempa di Jawa Timur yang sudah dua kali ini, tepatnya akhir tahun kami melakukan evaluasi di wilayah Indonesia ini mengalami peningkatan kejadian gempa bumi di beberapa klaster,” ungkap Dwikorita Webinar: Kajian dan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami di Jawa Timur, Jumat (28/5/2021).

Dwikorita mengatakan ada beberapa klaster peningkatan kegempaaan, terutama di klaster lepas pantai selatan Jawa Timur, selatan Selat Sunda, selatan Jawa Barat, selatan Jawa Tengah, sebelah barat Kepulauan Mentawai yang dapat berdampak sampai ke Sumatera Barat. “Jadi kami melakukan evaluasi di beberapa klaster di wilayah Indonesia mengalami peningkatan kegempaan,” katanya.

“Nah, terutama klaster antara lain yang ada di Jawa Timur atau tepatnya lepas pantai selatan Jawa Timur dan juga klaster di selatan Selat Sunda, selatan ke Jawa Barat, kemudian juga selatan Jawa Tengah, serta sebelah barat Kepulauan Mentawai yang dapat berdampak sampai ke Sumatera Barat. Terutama klaster-klaster tersebut,” papar Dwikorita.

Dwikorita mengatakan peningkatan kejadian kegempaan di Indonesia mulai meningkat semenjak 2008. “Dan memang secara umum wilayah Indonesia ini kan mengalami lompatan kejadian gempa- gempa dengan berbagai magnitudo. Rata-rata 4.000-5.000 kali tahun-tahun sebelumnya sejak tahun 2008, kemudian sejak tahun 2017 yang tadinya 4 sampai 5.000 kali menjadi lebih dari 7.000 kali.”

“Dan bahkan 2018 meningkat menjadi 11.900 kali dan masih bertahan di atas 11.000 tahun 2019. Tahun 2020 masih di atas rata-rata 8.258 kali. Namun kalau kita lihat klasteringnya termasuk wilayah lepas pantai Jawa Timur,” papar Dwikorita.

Namun, Dwikorita mengatakan bahwa tingkat kekuatan gempa di beberapa wilayah memang bervariasi. Lebih bayak dibawah 5 magnitudo. “Nah, ini memang kekuatannya bervariasi. Lebih banyak gempa dengan magnitudo dibawah 5, dibawah 5. Jadi bukan, artinya yang gempa yang di atas 6 memang tidak sebanyak yang dibawah 5,” katanya. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA