Usai Vaksin Covid-19 Dosis Kedua, Guru di Sukabumi Kejang-kejang, Pingsan, Kini Lumpuh

Usai Vaksin Covid-19 Dosis Kedua, Guru di Sukabumi Kejang-kejang, Pingsan, Kini Lumpuh

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang guru honorer asal Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi mendadak lumpuh usai menerima suntik vaksin COVID-19. Hal ini diketahui lewat postingan akun media sosial Facebook Rudi Ripandi yang kini viral.

Dalam postingan yang sudah dibagikan 147 Kali tersebut menuliskan, 

“Malam tadi mendapatkan informasi bahwa Guru SMAN 1 Cisolok saat ini sedang mengalami sakit setelah disuntik vaksin covid-19. Semoga segera diangkat penyakitnya dan dapat menjalani aktivitas seperti sediakala. Semoga mendapat perhatian dari  Ridwan Kamil Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pemerintah Kabupaten Sukabumi Kang Dedi Mulyadi  Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan karena menurut informasi yang didapat, pihak-pihak terkait saling lempar tanggung jawab. Semoga dengan postingan ini ada dermawan yg membantu meringankan beban ibu guru ini,” tulis Rudi Ripandi dalam akun media sosial pribadinya.

Radar Sukabumi lantas langsung menghubungi Rudi Ripandi. Dari keterangan yang diperoleh, dirinya alumni SMA di Kecamatan Cisolok tersebut. Informasi terkait guru honorer berinisial S tersebut didapatnya dari pihak sekolah. Rudi juga menjelaskan, pihak keluarga saat ini sedang bingung untuk mencari biaya pengobatan pemulihannya. Pihak keluarga telah menghubungi berbagai pihak terkait tapi tidak ada penanganan serius dari pihak terkait.

“Saya bantu posting di media sosial dengan tujuan semoga pihak terkait merespon pak,” aku Rudi kepada Radar Sukabumi saat dihubungi, Rabu (28/4/2021).

Rudi juga membagikan kronologis singkat guru honorer tersebut bisa mengalami kelumpuhan pasca mendapatkan vaksin. Dirinya menyebut, gejala aneh dirasakan oleh S pada pemberian vaksin dosis kedua, yang ditandai dengan pingsan sampai dengan kejang-kejang.

“Saat itu dari cerita yang saya dapatkan, setelah menerima vaksin dosis kedua S kejang-kejang hingga pingsan dan dilarikan ke RSUD Pelabuhanratu, namun pihak RSUD Pelabuhanratu tidak menyanggupinya dan meminta dirujuk ke RSHS Bandung,” ungkapnya kepada Radar Sukabumi.

Informasi terakhir, guru honorer tersebut berada di Bandung setelah mendapatkan penanganan medis. Namun hasik hasil pemeriksan terakhir, akibat kejadian itu berdampak pada penglihatan.

“Informasinya masih dibandung ngontrak karena masih harus melakukan pengecekan rutin ke RSHS Bandung. Mudah-mudahan pemerintah dapat memberikan perhatiannya, khususnya Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi,” tutupnya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita