Peci Biru: Moeldoko Segera Pimpin Taubat Nasuha Para Pelaku GPK Demokrat

Peci Biru: Moeldoko Segera Pimpin Taubat Nasuha Para Pelaku GPK Demokrat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Komunitas Peci Biru Indonesia menyerukan para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) untuk melakukan taubat nasuha. Sebagai bentuk mengakui kesalahan dan penghapusan dosa atas kesalahan mengambil alih yang bukan haknya.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Komunitas Peci Biru Indonesia, Risdianto, didampingi Sekjen Chairil Huda dan Bendahara Ustad Herisiswan Sinaga, Rabu (31/3).

Risdianto mengatakan, taubat nasuha artinya adalah taubat semurni-murninya atas pengakuan kesalahan. Kemudian, terkhusus kepada Bapak Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko segera mengumumkan permohonan maaf kepada Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono.

"Kami selaku Pemuda Cinta Indonesia Bangun Ideologi Rasional Universal (Peci Biru) Indonesia menyerukan Bapak Moeldoko segera pimpin taubat nasuha dengan para pelaku GPK PD, dengan begitu kami sudah menerima maaf atas penampilan demokrasi yang buruk yang telah bapak Moeldoko cs tampilkan bagi kami pemuda Indonesia," ucapnya, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.

Sejak kemunculan GPK PD, menurut Risidianto, penampilan Moeldoko cs sudah banyak memberikan pelajaran buruk dalam ranah politik dan demokrasi. Untuk itu, mereka berharap kedepan tidak ada lagi aksi serupa yang ditunjukkan oleh pejabat negara.

Lebih lanjut, Risdianto menitip pesan kepada Ketum AHY agar terus menjaga kesolidan Partai Demokrat, dan segera berhentikan Jhonny Alen Marbun yang telah merusak tatanan demokrasi di Partai Demokrat.
Kemudian, bagi para kader yang ikut atau terpapar GPK PD harus dievaluasi kelangsungannya dalam berpartai. Jika masih ada jabatan, ada baiknya diberikan sanksi pemberhentian.

"Sanksi ini penting sebagai bentuk untuk menunjukkan kesalahan kepada para kader partai yang melanggar AD/ART," ucapnya.

Tak hanya itu, Herisiswan mengingatkan, kubu KLB abal-abal hentikan membuat gerakan baru, karena pemerintah sudah memberikan keputusan.
 
"Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Menkumham yang telah memberikan tindakan profesional dalam menegakkan demokrasi," pungkasnya.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita