Budiman Sebut Orang Suka Debat Agama Tak Sanggup Debat Ilmu Terbaru, Ulil Menyangkal

Budiman Sebut Orang Suka Debat Agama Tak Sanggup Debat Ilmu Terbaru, Ulil Menyangkal

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar menanggapi pernyataan Budiman Sudjatmiko yang menyebut bangsa suka berdebat agama itu tak berilmu. Ulil menanggapi Budiman di akun Twitter.

Dalam akun Twitternya, Budiman Sudjatmiko nampak menantang publik tidak hanya berdebat agama, namun juga ilmu pengetahuan.

Ia menyebut bangsa yang sibuk berdebat soal agama justru tidak sanggup berdebat mengenai ilmu-ilmu pengetahuan terbaru.

"Bangsa yang sibuk berdebat tentang agama sesungguhnya tidak sanggup berdebat tentang ilmu-ilmu pengetahuan terbaru," tulis Budiman dalam akun Twitter dikutip pada Selasa (6/4/2021).

"Manusia yang berdebat soal asal-usul suku sesungguhnya tidak sanggup berdebat tentang poblem-problem paling baru. Apalagi menyelesaikannya," lanjutnya.

Pernyataannya itu langsung dibalas oleh Ulil. Menurutnya, berdebat mengenai agama sangat penting dilakukan dan tetap memiliki banyak ilmu.

Ulil menyebut perdebatan mengenai agama di Indonesia sendiri telah melahirkan tokoh-tokoh luar biasa. Sebagai contoh Gus Dur yang menjadi Presiden Republik Indonesia Ke-4.

Karena itu, ia tidak setuju jika topik perdebatan agama diartikan kalah penting dari ilmu pengetahuan terbaru.

"Dalam agama, juga berkembang kekayaan khazanah ilmu yang amat luar biasa. Kalau ndak ada perdebatan keagamaan, bagaimana akan lahir orang-orang seperti Cak Nur, Gus Dur, dll?" balas Ulil.

Perdebatan keduanya juga mendapatkan perhatian dari warganet. Sebagian dari mereka membela pendapat Ulil, namun sebagian lainnya ikut mendukung pernyataan Budiman.

"Setuju. Mas Budiman salah berasumsi. Jika orang nggak makan nasi, pasti kita sudah makan gandum. Orang yang tidak berdebat masalah agama mungkin saja akan berdebat masalah hiburan, atau malah akan berhenti berdebat," timpal lainnya.

"Mas Budiman Sudjatmiko terlalu 'ke kiri' sampai hampir limit dan nyaris 'menuhankan' ilmu pengetahuan. Sejarah mengajarkan justru pernah ada zaman dimana praktek ilmu keagamaan dan ilmu 'dunia termasuk teknologi dan filsafat' berkembang di 'dunia' Islam," jelas warganet. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita