Amarah Habib Rizieq Tak Teredam Kala Bima Arya Cerita Swab Diam-diam

Amarah Habib Rizieq Tak Teredam Kala Bima Arya Cerita Swab Diam-diam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Amarah Habib Rizieq tak terbendung di persidangan kasus tes swab RS Ummi. Kemarahannya itu dipicu kesaksian Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dalam persidangan pemeriksaan saksi itu, Bima Arya memang mengungkap sejumlah hal. Salah satunya perihal Habib Rizieq yang melakukan tes swab diam-diam dan menyembunyikan hasilnya.

Padahal, kata Bima Arya, kala itu menantu Habib Rizieq, Hanif Alatas sepakat tes usap Habib Rizieq akan didampingi pihaknya. Namun ternyata, Habib Rizieq justru telah melakukan tes swab diam-diam.

"Saya meminta ke rumah sakit untuk menginformasikan saja kedatangan (tim MER-C) jam berapa, tetapi dr Andi menyampaikan masih menunggu kedatangan dari Jakarta, mungkin setelah salat Jumat kemudian kami bersiap-bersiap mengirim tim pendamping bakda Jumat," jelas Bima Arya di PN Jaktim, Rabu (14/4/2021).

"Tapi sudah sepakat lakukan swab?" tanya jaksa.

"Sudah sepakat untuk mendampingi (tes swab), ternyata menurut Andi Tatat, swab sudah dilakukan tanpa sepengetahuan beliau," jawab Bima Arya.

Bima Arya juga menyebut Habib Rizieq enggan menyampaikan hasil tes swabnya. Penolakan itu bahkan dikirimkan melalui surat kepadanya.

"Kami tunggu hari Sabtu. Tapi yang saya terima surat Habib Rizieq kepada saya, tetapi disampaikan kepada terbuka. Surat tertulis yang tidak berkenaan untuk menyampaikan hasil swab PCR. Diketik, ditandatangani, saya mendapat fotokopi, ditujukan kepada wali kota," ungkap Bima Arya.

menganggap RS Ummi enggan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Kota Bogor. Sehingga dia memutuskan memolisikan RS Ummi lantaran menghalang-halangi pencegahan penularan COVID-19.

"Karena pihak RS tidak menyampaikan laporan secara apa adanya. Dalam melaksanakan tugasnya harus menyampaikan laporan secara berkala atau setiap ditemukan kasus suspek COVID-19. Jadi sebelum terkonfirmasi pun ketika masih suspek harus dilaporkan. Karena kami setiap hari kami harus mendata," kata Bima Arya.

Saat giliran mengajukan pertanyaan, Habib Rizieq pun bertubi-tubi mencecar Bima Arya. Dia heran dengan kesaksian Bima Arya di persidangan.

Habib Rizieq mengklaim alasannya tak bisa menyampaikan hasil tes swabnya lantaran saat itu hasil belum keluar. Selain itu, menurutnya, tim dokternya yang melakukan tes swab kala itu sudah menunggu pihak Satgas COVID-19. Namun, Satgas tak kunjung datang.

"Jadi anda punya rencana apa? Makanya tadi saya katakan, 26 anda datang ke RS, 27 RS (MER-C) dateng, 28 langsung lapor polisi. Sigap betul. Semangat betul memenjarakan orang, semangat betul mengkriminalkan orang. Hati-hati ya Pak Bima kasus saya ini yang sedang disidang, kita sedang membuktikan kalau di sidang ini apakah terjadi kriminalisasi terhadap pasien, apakah terjadi kriminalisasi terhadap para dokter, apakah terjadi kriminalisasi terhadap RS Ummi," tutur Habib Rizieq.

"RS Ummi mengatakan tunggu hasil PCR. Hasil PCR masuk, RS Ummi akan memberikan laporan. Anda tidak sabar. Besoknya laporkan polisi," imbuh dia.

Habib Rizieq juga mempertanyakan pernyataan Bima Arya dalam berita acara pemeriksaannya (BAP). Dia heran Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor itu menganggap dirinya berbohong perihal hasil swab tesnya di RS Ummi.

"Ini katakan ini habib bohong. Dan ini berbahaya kebohongan. Di mana bohongnya? Saya tidak sebut positif COVID atau negatif. Yang saya rasa segar. Nilai bohongnya di mana? Kalau saya dapat PCR 'habib bohong', saya ridha," katanya.

Setelah terus mencecar Bima Arya soal alasan melaporkan RS Ummi terkait hasil swabnya, Habib Rizieq kemudian berhenti bertanya. Pada momen itulah amarah Habib Rizieq mulai tampak tak teredam. Dia pun menyebut Bima Arya berbohong di persidangan.

"Kalau gitu saya buat pernyataan saja. Bahwa saksi hari ini melakukan kebohongan. Melanggar kesepakatan dia berbohong. Saya mengatakan tidak ada melanggar kesepakatan, kesepakatan itu masih berjalan. 

Rumah Ummi tidak bisa memberikan kepastian karena tes PCR dilakukan siang itu. Tapi yang bersangkutan tidak sabar, Wali Kota Bima Arya, di dalam persidangan ini melakukan kebohongan. Karena anda yang menarik saya," kata Habib Rizieq.

"Saya minta dicatat, bahwa Wali Kota Bogor Bima Arya sekaligus Kepala Satgas COVID-19 di pengadilan yang mulia ini telah melakukan kebohongan di atas kebohongan. Terima kasih," lanjutnya dengan nada tinggi.

Jaksa penuntut umum kemudian menyela pernyataan Habib Rizieq itu. Tak terima disela, Habib Rizieq tampak semakin emosi.

"Cukup, jaksa penuntut umum. Ini hak saya bicara. Cukup," teriak Habib Rizieq sembari menunjuk-nunjuk JPU.

Bima Arya, yang duduk sebagai saksi, tampak mengangkat tangannya. Sementara Habib Rizieq masih terus berbicara dengan nada tinggi.

"Anda memidanakan. Pasien dipidanakan. Anda ini melakukan kriminalisasi pasien, kriminalisasi RS. Anda yang memidanakan. Jadi saya berhak membela diri karena saya yang akan dipenjara, bukan anda," kata Habib Rizieq lagi masih dengan nada tinggi.

Majelis hakim kemudian berusaha menenangkan. Hakim meminta semua pihak untuk bersabar.

"Saudara terdakwa sabar ya. Saksi sabar, penuntut umum sabar," kata hakim.

Namun Habib Rizieq masih terus marah dan menyebut Bima Arya berbohong.

"Beliau sudah disumpah untuk tidak berbohong. Sekarang saya membuktikan beliau berbohong. Itu hak saya penuntut umum," kata Habib Rizieq.

Hakim lantas meminta Habib Rizieq menyudahi amarahnya lagi. Habib Rizieq pun kemudian menuruti.

"Sabar," kata hakim.

"Ya baik majelis hakim. Saya cukup sampai di sini," timpal Habib Rizieq.

Usai persidangan, Bima Arya pun merespons tudingan berbohong yang dilontarkan Habib Rizieq. Bima Arya menepis tudingan bohong itu.

"Habib menyayangkan bahwa saya menyatakan bahwa habib berbohong, saya katakan bahwa apa yang habib sampaikan di saat di Rumah Sakit Ummi bahwa beliau sehat dan sebagainya itu memang tidak sesuai," ujar Bima Arya.

"Soalnya indikasi COVID-nya ada, tim dokter pun kan menyampaikan kepada Habib tadi, bahwa dia di Rumah Sakit Ummi itu antigennya sudah positif dan kemudian indikasi COVID-nya juga ada, ya artinya memang tidak sehat, ini yang kita antisipasi ini penting, kenapa? Karena saya harus memutus rantai penularan, apa pun itu. Nah bagi saya bukan mengumumkan hasil PCR-nya bukan, bukan ingin tahu mengumumkan namanya bukan, tapi paling tidak protokolnya saja kan setiap hari saya harus tau probable, possible terkonfirmasi berapa, suspect berapa kalaupun Habib hanya suspect ya dilaporkan," lanjutnya.

Bima Arya juga kembali menegaskan RS Ummi tidak bersikap kooperatif dalam menyampaikan hasil swab Habib Rizieq. Menurutnya, bila pihak rumah sakit kooperatif, persidangan ini tidak ada.

"Kalau kooperatif sidang ini nggak akan terjadi, yang saya sayangkan itu bukan menyesal, saya sayangkan Rumah Sakit Ummi tidak kooperatif, fokus kita ada satgas dengan Rumkit Ummi," ucap Bima.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita