Tanpa Meringis! Tes Corona Saliva Tinggal Meludah, Harga Rp 400 Ribuan

Tanpa Meringis! Tes Corona Saliva Tinggal Meludah, Harga Rp 400 Ribuan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Tes Corona di Indonesia bertambah satu lagi, kali ini melalui Saliva atau ludah. Tes dengan metode itu dikembangkan PT Kalbe Farma Tbk dengan nama InnoLAMP.

Direktur PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab), Henry Sukardi mengatakan tarif tes Corona Saliva itu seharga Rp 488.000. Namun ada harga khusus sampai 31 Maret 2021, di mana masyarakat hanya perlu membayar Rp 400.000.

"Harganya Rp 488.000 ke pasien secara langsung. Namun untuk masa pengenalan InnoLAMP ke para pasien, maka kami memberikan biaya khusus ke masyarakat yang membutuhkan hingga 31 Maret 2021 sebesar Rp 400.000 saja," kata Henry dalam konferensi pers peluncuran tes COVID-19 melalui virtual, Jumat (19/3/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan tes Corona Saliva ini mirip dengan tes RT-PCR. Namun penggunaannya disebut lebih nyaman karena pengambilan sampel bisa dilakukan sendiri hanya dengan meludah di tabung steril yang sudah disiapkan.

"Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan tes ini cukup sederhana. Saya rasa pada umumnya laboratorium klinik yang ada di Indonesia akan memiliki peralatan sederhana seperti ini. 

Pengambilan sampel relatif sederhana dan nyaman karena hanya menggunakan Saliva bisa dilakukan sendiri, tidak perlu tenaga khusus untuk pengambilan sampel ini," kata Djohan.

Tes Corona Saliva ini merupakan tes Nucleic Acid Amplification (NAAT) COVID-19 untuk mendeteksi SARS-CoV-2 yang penggunaannya dinilai nyaman, cepat dan akurat. Air liur digunakan sebagai sumber sampel dengan menggunakan teknologi RT-LAMP, sehingga dalam penggunaannya pasien disarankan puasa selama 30 menit agar hasil yang keluar lebih akurat.

"Akurasinya sangat baik karena RT-LAMP ini menggunakan teknologi yang sama yaitu tes molekuler yang sama dengan RT-PCR yaitu didasarkan pada deteksi asam nukleat, bukan pada protein dan tes kita ini sudah divalidasi dibandingkan dengan RT-PCR, dengan akurasi yang relatif mirip," ucapnya.

Tes Corona Saliva disebut memiliki performa sensitivitas sebesar 94% dan spesifisitas sebesar 98%, dengan hasil lebih cepat dari RT-PCR yakni kurang dari 2 jam. Per hari ini alat tersebut sudah bisa digunakan karena sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Henry mengklaim hasil tes Corona Saliva bisa digunakan untuk syarat bepergian ke dalam negeri. Pasalnya tes itu menggunakan metode deteksi molekuler atau NAAT dengan teknologi RT-LAMP seperti RT-PCR, yang telah mendapat izin dari Kemenkes.

"Mengenai untuk digunakan perjalanan, karena ini sudah ada di dalam KMK (Keputusan Menteri Kesehatan) 446, kalau bicara itu digunakan untuk perjalanan dalam negeri atau di Indonesia, saya pikir itu bisa digunakan," imbuhnya.

Sedangkan untuk syarat bepergian ke luar negeri apakah bisa menggunakan tes Corona Saliva atau tidak, menurutnya tergantung dari masing-masing kebijakan negara tujuan. Begitu juga dengan masa berlakunya hasil tes.

"Kalau untuk ke luar negeri ini memang setiap negara memiliki kebijakan masing-masing sehingga harus dilihat lagi kebijakan dari masing-masing negara lebih lanjut. Kalau berlakunya berapa lama, ini kan seperti Bali punya kebijakan masing-masing. Ini akan disesuaikan waktu berlakunya dengan PCR karena InnoLAMP sendiri basisnya adalah NAAT setara dengan PCR," ucapnya.

Sedangkan dihubungi terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan hasil tes Corona yang bisa dijadikan syarat bepergian saat ini masih sesuai dengan Surat Edaran (SE) Satgas Nomor 7 Tahun 2021. Begitu juga dengan yang dikatakan oleh Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati.

"Syarat bepergian kami merujuk pada ketentuan Satgas COVID-19 yang saat ini ditetapkan dalam SE Satgas Nomor 7 Tahun 2021. Sampai saat ini yang bisa digunakan masih PCR Test, atau rapid antigen dan GeNose (untuk KA)," kata Adita.

Jadi selama SE tersebut belum diperbarui, maka hasil tes Corona Saliva belum bisa dijadikan syarat bepergian. Bagi yang mau mencoba, layanan tes itu sudah tersedia di KALGen Innolab yang terletak di Pulomas Jakarta Utara dengan pelayanan drive thru. Sementara untuk layanan health care tersedia di 7 outlet yang terletak di Pondok Indah Mall (PIM), Lotte Avenue, BXC Bintaro, Lippo PURI, Bekasi, Depok, dan AEON Sentul City.

"Bagi customer atau pasien bisa datang langsung ke sana. Atau yang kedua di drive thru Puri Indah, ini akan segera dibuka targetnya minggu depan akan kita mulai optimal layanan. Untuk home service di wilayah Jabodetabek bisa hubungi lewat hotline 0812 8056 8046," ucapnya.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA