Orsap Demokrat: Tangkap "Terorisme Politik" Yang Rongrong Wibawa Negara

Orsap Demokrat: Tangkap "Terorisme Politik" Yang Rongrong Wibawa Negara

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sejumlah kader organisasi sayap (Orsap) Partai Demokrat seperti Forum Komunikasi Kader Generasi Demokrat (FKKGD), Komite Nasional Pemuda Demokrat (KNPD), dan Bintang Mudi Indonesia (BMI) hingga komunitas Gerakan Pemuda Jakarta (GPJ) menghadiri Mimbar Demokrasi, di Taman Politik DPP Partai Demokrat, Jumat (12/3).

Sekretaris BPJK DPP Partai Demokrat, Agustinus Tamo Mbapa berterima kasih kepada Orsap Demokrat yang hadir dari seluruh daerah untuk mendukung perjuangan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Mari kita laksanakan Mimbar Demokrasi hari ini dengan cara-cara yang santun dan mengindahkan norma-norma kepatutan," kata Agustinus dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (13/3).

Sementara itu, Ketua Umum DPP FKKGD, Freddy Jaya, menambahkan, kongres luar biasa (KLB) inkonstitusional yang diselenggarakan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) merupakan bentuk penzaliman Partai Demokrat.

"Kepada seluruh anggota FKKGD, mari kita iringi perjuangan kita dengan doa. Sesuai dengan rumusan bahwa PD adalah partai yang nasionalis-religius. Memang KLB ini menggetarkan dan menggerakkan hati para kader, merasa didzholimi, tetapi ingatlah, Tuhan tidak tidur," tegas Fredi Jaya.

Penolakan senada disampaikan oleh para kader KNPD. Ketua Umum DPP KNPD, Dedi Alfresco Sihombing. Dia dengan tegas menolak KLB inkonstitusional di Sumatera Utara. KNPD kata dia, tetap setia pada kepemimpinan Ketum AHY yang telah disahkan Kemenkumham.

Senada, Ketua Dewan Pembina DPP KNPD, Ardy Mbalembout, menyebut AD/ART yang sah adalah AD/ART tahun 2020 yang telah disahkan Kemenkumham.

"Sekarang kelompok KLB Sumut, mengatakan menggunakan AD/ART 2005. Itu namanya makar, tidak hanya pada Partai Demokrat tapi juga pada pemerintahan yang sah. Oleh sebab itu, Kapolri harus segera menangkap terorisme politik yang telah merongrong wibawa negara," kata Ardy Mbalembout, didampingi pendiri Partai Demokrat sekaligus Deputi BPJK DPP Partai Demokrat, Steven Rumangkang.

Sementara itu, Bendahara Umum DPP BMI, Gomgom Sihombing, mengungkapkan pihaknya berada di lokasi pelaksanaan KLB Deli Serdang bersama sejumlah Orsap Partai Demokrat dan BMI mencoba mencegah pelaksanaan KLB. Namun, mereka malah dihadang ribuan preman.

"Melihat momentum mimbar bebas kita hari ini, ternyata kita mempunyai perasaan yang sama. Sudah saatnya kita solid bersatu, abaikan kepentingan personal dan kelompok, kita selamatkan bersama kehormatan dan wibawa partai ini. BMI sebagai kader, tetap loyal memperjuangkan kehormatan partai," tegas Gomgom.

Komunitas GPJ menjadi penutup Mimbar Demokrasi kali ini. Ketua GPJ, Ade Selon, pihaknya menolak keras KLB odong-odong di Sumatera Utara.

"Siapapun yang akan mengganggu AHY dan Partai Demokrat, akan berhadapan dengan kami, Gerakan Pemuda Jakarta. Kami siap menumpahkan darah melawan perusak demokrasi. Selamatkan Demokrat, selamatkan demokrasi," kata Ade Selon.

Mimbar Demokrasi dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selain orasi, juga ditampilan dukungan dalam bentuk pembacaan puisi dan bermusik. Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa bersama. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita