Jhoni Allen: Moeldoko Tak Terpikir Jadi Ketum PD, Kami yang Meminang

Jhoni Allen: Moeldoko Tak Terpikir Jadi Ketum PD, Kami yang Meminang

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekjen Partai Demokrat versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) Jhoni Allen Marbun angkat bicara perihal alasan para kader penggagas mengajak Moeldoko menjadi Ketua Umum (Ketum) PD. Jhoni menegaskan Moeldoko tidak pernah meminta untuk menjadi Ketum PD.

"Bapak Jenderal, bapak haji Moeldoko tidak pernah berpikir menjadi Ketum Partai Demokrat. Kenapa saya katakan begitu? Karena kami lah yang datang meminang," kata Jhoni Allen kepada wartawan, Senin (8/3/2021).

Menurut Jhoni, Moeldoko merupakan sosok yang potensial untuk memimpin Partai Demokrat. Sebab Moeldoko dinilai tidak memiliki kecacatan selama di dunia militer.

"Kenapa datang meminang? Karena kami melihat sosok Jenderal yang sangat potensial yang juga tidak ada cacat dalam perjalanannya mendapatkan bintang 4 dan cukup familiar. Bahkan kita melihat di dalam media elektronik pada saat beliau memimpin menjadi panglima sangat menghargai para prajurit-prajuritnya. Itu lah salah satu yang menjadi keinginan kami meminang Pak Moeldoko," jelasnya.

Lebih jauh, Jhoni mengungkapkan keterlibatan Moeldoko dalam KLB Demokrat tidak berkaitan dengan jabatannya di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Moeldoko, sebut dia, diinginkan menjadi Ketum PD karena kepribadiannya yang dinilai menghargai semua pihak.

"Tidak ada kaitannya terhadap jabatan-jabatan pemerintahan walaupun tidak menafikan bahwa jabatan itu juga penting. Tetapi jabatan Pak Moeldoko di pemerintahan masih ada lagi, orang yang lebih jabatannya lebih tinggi kalau bicara soal jabatan. Tetapi lebih tinggi kepribadiannya, yang sangat simpati menghargai orang, bahkan menghargai bawahannya," ungkapnya.

"Padahal beliau adalah seorang bintang 4, bintang yang tertinggi di dalam karir kemiliteran. Itu yang membuat kami bangga beliau mau akhirnya bergabung untuk menjadi Ketum Partai Demokrat pada saat KLB dilakukan di Sumatera Utara, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang," sambungnya.

Sebelumnya, KLB PD versi Sumut memenangkan Kepala KSP Moeldoko sebagai Ketum PD. Moeldoko, yang datang ke arena, memberi sambutan berapi-api di hadapan peserta.

"Saya mengajak seluruh kader Demokrat dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, untuk bersama-sama berjuang untuk meraih kembali kejayaan Demokrat!" kata Moeldoko di lokasi KLB, The Hill Hotel and Resort, Deli Serdang, Jumat (5/3).

"Tidak ada yang tertinggal. Semua kita bersatu padu, kita ajak semuanya. ini adalah rumah besar kita bersama," imbuh Moeldoko.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY datang ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Tujuan kedatangan AHY adalah ingin menyampaikan keberatan atas berlangsungnya acara yang diklaim sebagai kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Namun AHY belum memerinci bukti dan berkas apa saja yang dibawanya. AHY hanya datang sambil memegang sebuah berkas. Selain itu, ada berkas-berkas yang dibawa masuk ke Kemenkumham dan ditaruh dalam 2 boks besar berlogo PD.

"Saya hadir hari ini dengan niat yang baik untuk menyampaikan surat resmi kepada Menteri Hukum dan HAM dan tentu jajaran Kementerian Hukum dan HAM untuk menyampaikan keberatan agar Kementerian Hukum dan HAM menolak (hasil KLB Deli Serdang)," ucap AHY di gedung AHU Kemenkumham, Jalan H R Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (8/3).[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita