Cerita Bahagia Jadi Duka Saat Mempelai Wanita Meninggal Jelang Akad Nikah

Cerita Bahagia Jadi Duka Saat Mempelai Wanita Meninggal Jelang Akad Nikah

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Seorang mempelai wanita di Pasuruan meninggal 3 jam sebelum melangsungkan akad nikah. Suasana bahagia pun berubah menjadi duka.

Kisah pilu ini viral di media sosial dan aplikasi percakapan lewat video yang diberi teks 'Pelaminan Menjadi Keranda'. Dalam video berdurasi 20 detik yang didapat detikcom, tampak orang-orang menggotong keranda melintasi warga yang rata-rata memakai sarung dan kopiah. Keranda berkain hijau itu digotong dari tenda pernikahan menuju ke pemakaman.

Kemudian, seorang pria berkemeja putih dengan kopiah hitam tampak larut dalam kesedihan. Beberapa orang menenangkan pria yang merupakan mempelai pria itu.


Peristiwa dalam video itu terjadi di Dusun Silorentek Barat, Desa Karanganyar, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Kamis (25/3/2021) malam. Mempelai wanita yang meninggal bernama Umi Salama. Sedangkan mempelai pria bernama Muhammad Fadil, pria asal Jember.

"Itu rencana akad nikah Kamis malam Jumat, habis Isya. Tapi keponakan saya meninggal sore," kata bibi almarhumah, Sabtu (27/3/2021).

Di rumah duka tampak beberapa perempuan menyiapkan masakan untuk tahlilan almarhumah. Beberapa jajajan yang sedianya untuk pernikahan juga masih ada.

Ketua RT 5/RW 1 Desa Karanganyar, Nurul Huda mengatakan, Salama diperkirakan berusia 23 tahun. Ia merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Kedua adiknya laki-laki.

"Selama ini almarhumah menuntut ilmu di pesantren. Jarang di rumah. Tiga hari di rumah sakit lalu dibawa pulang. Informasinya sakit paru-paru. Rencana menikah tetap digelar. Hari Kamis (25/3) itu dia katanya drop. Jam 4 sore meninggal," kata Nurul.

Menurut Nurul, Salama meninggal sekitar pukul 16.00 WIB, sementara rencana akad nikah nya pukul 19.00 WIB. Jenazah dimakamkan pada jam yang sedianya untuk melangsungkan akad nikah.

"Calon suami dan keluarganya tiba, beberapa saat sebelum dimakamkan. Semuanya menangis," pungkasnya

Nurul Huda mengatakan undangan pernikahan sudah menyebar. Tenda pernikahan juga sudah berdiri. Namun takdir mengubah suasana suka cita pernikahan menjadi duka kematian.

"Nggak ada yang menyangka. Tapi warga yang diundang tetap buwuh(menyumbang)," kata Nurul Huda.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita