Analisa KLB Demokrat dengan Perubahan Masa Jabatan Presiden, Pigai: Rakyat Akan Lawan Jokowi

Analisa KLB Demokrat dengan Perubahan Masa Jabatan Presiden, Pigai: Rakyat Akan Lawan Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai turut mengomentari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

Melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Kamis (4/3/2021), Pigai mengingatkan Presiden Joko Widodo agar waspada dengan anak buahnya.

Ia menganalisa digelarnya SI MPR untuk perubahan UUD 1945 jabatan presidne menjadi 7 tahun.

"Pak Jokowi mesti waspada anak buah. Sbg Presiden hrs batasi KLB Demokrat. Krn Sy dgr analisa bhw utk drg SI MPR  prbhn UUD 1945 agar masa jabatan 7 thn Jkw s/d 2027. Jk itu terjadi mk reputasi politik & investasi politik Bp & keluarga akn Sirna & hancur. Rakyat akn Lawan @jokowi," cuit Pigai.

Sebelumnya, ramai dibahas penunjukan Moeldoko menjadi ketum Demokrat dalam KLB Sibolangit. Disinyalir, Moeldoko akan membawa Demokrat masuk pemerintahan sehingga kekuatan koalisi pemerintah di DPR menjadi cukup untuk 'amandemen kelima'.

"Kalau Demokrat masuk pemerintahan, kekuatan pemerintah di Senayan semakin dominan: 83 persen. Modal kuat utk amendemen kelima.", tulis akun @BudiSetyarso.

Sekelompok eks kader Partai Demokrat diketahui menggelar KLB di satu hotel mewah Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara.

Pada KLB tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terpilih jadi Ketua Umum Partai Demokrat.

KLB ini sebelumnya membuat sejumlah politikus Partai Demokrat angkat suara. Seperti diketahui, saat ini partai tersebut diketahui masih diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Seperti yang diutarakan kader Partai Demokrat Andi Arief. Melalui akun Twitter @AndiArief_ID, Jumat (5/3/2021), Andi menyebut KLB tersebut sebagai abal-abal.

"Tanggapan saya ATAS Penetapan Moeldoko sebagai ketua KLB ilegal: apakah Presisen boleh diimpeach oleh anggota DPR gadungan atau abal abal?" cuitnya.

Pada kicauan selanjutnya, Andi juga menyinggung soal peserta KLB tersebut.

"Ketua dpd yg hadir 0, syarat 2/3. Ketua DPC yg hadir 0 persen ( dari dari Jumlah total 514 ketua DPC. TIDAK ADA ijin Ketua majelis tinggi. Jadi KlB dihadiri peserta Ghaib. KLB bukan hanya abal-abal tapi ghaib. Aya aya wae..," cuit Andi. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA