Ambil Bagian Saat Dieksekusi Mati, Dr. Hastry Beberkan Kondisi Freddy Budiman Kala Itu

Ambil Bagian Saat Dieksekusi Mati, Dr. Hastry Beberkan Kondisi Freddy Budiman Kala Itu

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gembong narkoba kelas kakap, Freddy Budiman telah dieksekusi mati pada 29 Juli 2016 di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dokter forensik, dr. Hastry, menceritakan detik-detik dan kondisi saat Freddy Budiman hendak ditembak mati.

"Dari beberapa napi itu, ada yang benar-benar ikhlas, selalu berdzikir, seperti Freddy Budiman," ungkap dr Hastry.

Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa Freddy Budiman adalah orang yang selalu berdzikir selama berada dalam sel tahanan.

"Iya, dia baik dan menerima, dia yang paling baik, benar-benar menerima, dan dzikir terus," ungkap dr Hastry.

Dr Hastry pun menceritakan persiapan apa saja yang harus dilakukan dalam melakukan eksekusi mati. Freddy kala itu dipakaikan baju putih dan diikat sembari ditutup di bagian kepala.

"Saya sebagai tim dokter maju, naruh titik tempal tembaknya. Biar jelas, karena kan dilakukan di malam hari. Napi pakai baju putih, jadi titik tembaknya warna hitam," ujar dr. Hastry.

Dr Hastry menjelaskan pihaknya juga telah menyiapkan peralatan untuk jasad mereka, seperti kain kafan dan lain-lainnya.

"Kita menyiapkan tempat mereka setelah meninggal. Mulai dari meja, air kafan, peti, pakaian, semuanya kita siapkan," tambah dr. Hastry.

Sebelum meninggal, Freddy Budiman berpesan agar dimakamkan di tempat dia dilahirkan yakni di Surabaya di TPU Mbah Ratu, Jalan Demak, dekat dengan rumahnya yang ada di Krembangan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita