Selanjutnya Siap Melawan Anies di Pilgub DKI, Mas Gibran?

Selanjutnya Siap Melawan Anies di Pilgub DKI, Mas Gibran?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Politikus Partai Gerindra melontarkan peluang Gibran Rakabuming Raka maju Pilgub DKI Jakarta melawan Anies Baswedan. Hal tersebut bisa saja terjadi jika Anies kembali maju Pilgub DKI jika digelar tahun depan, 2022. Lalu bagaimana tanggapan Gibran?

Isu tentang peluang hanya Gibran yang bisa mengimbangi jika Anies Baswedan mencalonkan lagi dalam Pilgub DKI, dilontarkan politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono.

Ketika hal tersebut ditanyakan ke Gibran, putra sulung Jokowi itupun memberikan tanggapan. Gibran mengaku masih fokus untuk mengemban amanah menjadi Wali Kota Solo. Gibran mengaku belum memikirkan hal tersebut saat ini.

"Di Solo belum dilantik kok sudah mikir Jakarta. Nanti dulu. Fokus di Solo dulu. Ini belum dilantik kok mikir Jakarta," kata Gibran saat dijumpai di Monumen Pers Nasional, Solo, Selasa (9/2/2021).

Meski demikian, Pilgub DKI dan sejumlah pilkada pada 2022 masih belum jelas nasibnya. DPR masih membahas tarik ulur unruk melaksanakan Pilkada 2022 dan 2023 atau langsung dibuat serentak 2024.

Di sisi lain, terkait rencana pelantikan wali kota, Gibran mengaku belum mengetahui jadwalnya. Dia masih menunggu kabar dari Mendagri. "Masih menunggu kabar Pak Mendagri. Mengisi waktu sebelum dilantik ini kita fokus kegiatan kemanusiaan dulu," ujarnya.

Menjelang pelantikan, Gibran juga mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pejabat Pemkot Solo. Salah satunya untuk mengetahui agenda rutin Wali Kota Solo saat ini, FX Hadi Rudyatmo.

"Saya sudah berkoordinasi juga, misalnya dengan Bagian Umum. Pertanyaan yang pertama saya tanyakan, apa kebiasaan-kebiasaan Pak Rudy. Bangun jam berapa, mulai menemui tamu jam berapa," kata Gibran.

Menurutnya, dia akan meniru kebiasaan baik yang sudah dicontohkan oleh FX Rudy. Dia tidak ingin bergantinya wali kota justru membuat masyarakat menyesuaikan kebiasaan baru.

"Saya lihat jadwalnya mulai menemui tamu jam 06.00. Saya tegaskan jadwalnya jangan diubah. Kalau Pak Rudy biasa nemuin tamu jam 06.00, saya otomatis harus menyamakan juga. Jam 07.00 berangkat ke Balai Kota. Itu harus disamakan semua," imbuh Gibran. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita