Prof Din Dilaporkan, Said Didu: Praktik Setelah Pemerintah Ngaku Butuh Kritik?

Prof Din Dilaporkan, Said Didu: Praktik Setelah Pemerintah Ngaku Butuh Kritik?

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Laporan tuduhan radikalisme terhadap Prof Din Syamsuddin Menjadi polemik di tengah masyarakat.

Terlebih laporan yang dilayangkan alumni Institute Teknologi Bandung yang tergabung dalam Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) mencuat tak lama setelah pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan masyarakat memberi kritikan.

"Setelah ada pernyataan bahwa pemerintah butuh kritik, inikah praktiknya?" kata mantan Sekretaris BUMN, Said Didu di akun Twitternya, Jumat (12/2).

Tak hanya Said Didu, sejumlah tokoh lain juga menyoroti laporan GAR ITB ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tersebut.

Seperti disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Marsudi Syuhud yang mengaku belum bisa menemukan contoh kongkret yang menggambarkan Prof Din seorang radikal seperti yang dituduhkan.

"Sampai detik ini saya belum bisa menemukan contoh kongkret yang menggambarkan beliau (Din Syamsuddin) adalah seorang yang radikal dalam bahasa lain 'tathoruf' sebagaimana gambaran pikiran kita ketika diarahkan kepada sebuah kelompok yang 'disetempel' radikal pada umumnya," kata KH Marsudi Syuhud kepada Kantor Berita Politik RMOL.

Pun demikian disampaikan Gurubesar Sejarah, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Azyumardi Azra. Ia menilai tuduhan yang disematkan kepada Din aneh dan cenderung mengada-ada.

"(Pelaporan) adalah absurd, tidak masuk akal jika Prof Din Syamsuddin dilaporkan sebagai radikal, jelas mengada-ada," tegas Prof Azyumardi Azra(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita