Penyebab Pilot Tak Recovery Saat Sriwijaya Air SJ128 Menurun Masih Misterius

Penyebab Pilot Tak Recovery Saat Sriwijaya Air SJ128 Menurun Masih Misterius

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum bisa menyimpulkan mengapa pilot Sriwijaya Air SJ182 tidak memulihkan kendali pesawat atau recovery saat pesawat mulai menurun. Sebab, memori dalam cockpit voice recorder (CVR) belum ditemukan.

"Ini juga pertanyaan saya. Mudah-mudahan kalau nanti cockpit voice recorder sudah ditemukan, kita bisa mendapatkan jawaban kira-kira apa yang terjadi di kokpit, bagaimana diskusi antarpilot dan apa yang mereka lakukan," ujar Kepala Sub-Komite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo, dalam jumpa pers temuan laporan awal kecelakaan Sriwijaya Air SJ182, Rabu (10/2/2021).

KNKT saat ini masih menyampaikan laporan awal soal kecelakaan Sriwijaya Air SJ182. Variabel seperti percakapan di kokpit antara pilot dan kopilot sebelum kecelakaan pesawat belum diketahui.

"Apa yang terjadi, kami tidak tahu. Jadi, kami belum bisa menjawab masalahnya apa," ujar Nurcahyo.

Temuan awal KNKT ini disampaikan berdasarkan rekaman flight data recorder (FDR). Sistem autopilot pesawat mati saat ketinggian pesawat berkurang.

Komunikasi terakhir pilot Sriwijaya Air SJ182 dan petugas air traffic controller (ATC) pada 9 Januari 2021 itu terekam hingga pukul 14.39.59 WIB. Setelah itu, kondisi terakhir pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC ini diketahui dari rekaman FDR.

Pada pukul 14.40.05 WIB, FDR merekam ketinggian tertinggi pesawat adalah 10.900 kaki. Lalu ketinggian pesawat terus berkurang.

"Setelah ketinggian itu, pesawat mulai turun, autopilot tidak aktif atau disengage, arah pesawat saat itu 016 derajat. Sikap pesawat, hidungnya pada posisi naik atau pitch up dan pesawat mulai miring ke kiri atau roll ke kiri. Tuas pengatur tenaga mesin sebelah kiri berkurang sedangkan yang kanan tetap," ujar Nurcahyo.

Pada pukul 14.40.10 WIB, FDR mencatat autothrottle tidak aktif (disengage). Sikap pesawat yang tadinya pitch up berubah jadi pitch down atau menunduk.

"Sekitar 20 detik kemudian, FDR berhenti merekam data," katanya.

Penerbangan ini diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin, dan membawa 56 penumpang. Saat ini operasi SAR telah ditutup tapi KNKT masih mencari memori CVR blackbox. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita