Duduk Perkara Sandi vs Putra Nababan Gegara Lari Pagi

Duduk Perkara Sandi vs Putra Nababan Gegara Lari Pagi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dikritik habis-habisan oleh anggota Komisi X DPR Putra Nababan. Semua gegara postingan Sandi yang dianggap mem-framing anggota Komisi X DPR tak bisa bangun pagi dan lari pagi.

Postingan Sandiaga Uno ini sebenarnya sudah dihapus. Namun, Putra Nababan kukuh meminta Sandiaga memberikan klarifikasi.

Seperti apa duduk perkara Sandi vs Putra Nababan soal lari pagi ini?


Dirangkum detikcom, Kamis (28/1/2021), Putra Nababan dalam keterangan tertulisnya menyebut Sandiaga mengunggah tentang lari pagi ini di Instagram dan Twitter. Putra Nababan menuliskan ulang caption unggahan Sandi.

"Dari 50 lebih anggota Dewan di Komisi X, hanya 2 yang hari ini menerima ajakan lari pagi saya sembari meninjau usaha-usaha ekonomi kreatif yang ada di kawasan GBK. 

Untuk komisi X yang lain saya dan Bu @dewicoryati tunggu di hari Selasa depan. Kita olahraga sambil bertukar pikiran untuk menggarap potensi lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Sampai jumpa!" kata @sandiuno di Instagram pribadinya tersebut, seperti disampaikan kembali Putra Nababan.

Menurut Putra, unggahan Sandiaga di Instagram dan Twitter langsung jadi perbincangan publik. Netizen, katanya, langsung mencap anggota Komisi X DPR lebih banyak tidur dan tidak bekerja.

Unggahan @sandiuno sempat ditonton 158.408 kali tayangan. Namun, kata Putra, Sandiaga Uno langsung menghapus dua postingannya tersebut beberapa jam kemudian dan dia meminta Sandi memberi klarifikasi.

"158 ribu lebih masyarakat yang sudah membaca unggahan itu pasti berpikir anggota Komisi X tidak memenuhi undangan lari pagi dan tidak berkenan melihat langsung usaha ekonomi kreatif, padahal undangannya fiktif dan rekayasa saja. Jadi kebohongan publik ini harus diklarifikasi," katanya.

Putra mengingatkan Sandi berhenti memberi framing negatif kepada anggota Komisi X DPR dengan sebutan tidak bisa bangun pagi. Menurut dia, seharusnya Sandi menjaga hubungan baik dengan para anggota Komisi X DPR.

"Sandi harusnya sadar dirinya adalah pembantu Presiden Jokowi. Dia harus berhenti menciptakan sensasi-sensasi politik kosong dengan memberikan bingkai framing negatif terhadap mitra kerjanya, seolah-olah 50 lebih anggota Komisi X tidak bisa bangun pagi dan lari pagi serta tidak mau ikut menyaksikan usaha ekonomi kreatif di Gelora Bung Karno" kata Putra Nababan.

Putra lalu menyindir Sandiaga yang katanya sering bermain media sosial. Ia meminta Sandiaga lebih banyak melakukan kerja nyata bersama jajaran kementeriannya.

"Dari yang kami amati di media sosial, menteri yang satu ini rajin sekali bermedsos. Sehari bisa tiga sampai empat kali posting. Ini jadi pertanyaan kita sebenarnya apa yang sudah dikerjakan olehnya? Rasanya kok tidak banyak ya dan hanya terus-menerus mencari sensasi agar mendapat simpati di media sosial," kata Putra.

Juru bicara Sandiaga Uno, Kawendra Lukistian, meminta Putra Nababan tidak terbawa perasaan. Menurut Kawendra, postingan soal lari pagi ini hanyalah bercandaan Sandiaga Uno.

"Seharusnya santai saja, nggak perlu baper, nggak perlu lebay, ah! Itu sekedar jokes. Tapi karena menghargai teman-teman Dewan, jadi sudah dihapus posting-annya," kata Kawendra kepada wartawan.

Soal Sandiaga yang disebut banyak main media sosial, Kawendra juga memberi pembelaan. Selain itu Kawendra meminta Putra Nababan, yang merupakan politikus PDIP, bercermin.

"Kemudian bila beliau sering mengunggah posting-an di social media, tentu itu merupakan bagian dari pekerjaan dan komitmen beliau terhadap keterbukaan informasi. Ingat, ini era 4.0, jadi masyarakat perlu tahu apa saja yang dilakukan beliau sebagai menteri. Dan setahu saya pengelolaan medsos beliau dibantu beberapa admin. Jadi bisa simultan kapan saja menyampaikan informasi," jelas Kawendra.

"Anda pun harusnya begitu, jadi anggota DPR-RI lebih banyak posting-an tentang apa yang dilakukan. Silakan introspeksi," jelas Kawendra.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita