Jenazah Corona Diambil Paksa Dinaikkan Angkot, Jebol Pintu RS-Pukuli Satpam

Jenazah Corona Diambil Paksa Dinaikkan Angkot, Jebol Pintu RS-Pukuli Satpam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sekelompok warga menggeruduk dan memaksa masuk RSUD Brebes untuk mengambil jenazah seorang pasien yang dinyatakan positif Corona. Seorang petugas keamanan dihajar massa saat menghalangi massa.

Direktur RSUD Brebes, Oo Suprana kepada wartawan mengatakan, kemarahan warga ini bermula saat pasien Dewi Wulandari (33) warga Desa Sawojajar, Wanasari meninggal pada Sabtu (26/12) dinihari pukul 03.00 WIB di ruang isolasi RSUD Brebes. Hasil pemeriksaan PCR swab, kata Oo Suprana, pasien ini dinyatakan positif Corona.

Akan tetapi keluarga pasien tidak terima dengan hasil PCR swab ini. Dengan cepat kabar ini tersebar ke kerabat lain dan para tetangga pasien. Tidak lama, warga berbondong bondong mendatangi RSUD Brebes.

"Warga intinya tidak terima pasien ini (Dewi) meninggal karena positif COVID-19. Padahal hasil laboratorium sudah keluar dan memang positif," ungkap Dirut RSUD Brebes, Sabtu.


Warga memaksa masuk untuk mengambil paksa jenazah. Akan tetapi aksi warga ini dihadang sejumlah petugas Satpam. Massa terus mendorong pintu utama hingga kaca pintu pecah. Warga juga menghajar seorang petugas keamanan yang sempat menghalau warga.

Warga kemudian menuju lantai 5 Wijaya Kusuma untuk mengambil jenazah. Mereka kemudian membawa pulang jenazah dengan menyewa sebuah angkutan umum.

Tidak lama setelah kejadian, puluhan anggota Polres Brebes datang untuk mengamankan lokasi. Petugas juga melakukan pengawalan terhadap petugas RSUD Brebes yang akan mengambil kembali jenazah di rumah duka di Desa Sawojajar.


Jenazah tersebut diambil kembali untuk diproses sesuai standar COVID-19 agar tidak menimbulkan penularan kepada warga lain. Sempat terjadi penolakan oleh pihak keluarga saat petugas RSUD akan mengambil jenazah pasien.



Mereka tetap menolak dan akan mengurus sendiri jenazah tersebut. Bahkan saat keranda akan masuk ke dalam rumah, dihalangi dan didorong mundur oleh keluarga pasien.

Kapolres Brebes, AKBP Gatot Yulianto menyatakan, polisi ikut memfasilitasi proses pengambilan jenazah agar berjalan aman. Tujuannya agar jenazah tersebut diurus oleh petugas RSUD sesuai standar COVID-19.

"Tadi memang ada keluarga yang menolak pemakaman sesuai protokol kesehatan. Tapi kami sudah sampaikan ke pihak keluarga dan alhamdulilah sudah memahami dan sekarang jenazah akan dilakukan pemulasaran dan nanti akan dimakamkan secara standar COVID-19," terang Kapolres Brebes.


Ditemui terpisah, Sumarlin (34) suami pasien mengatakan, sebelum meninggal istrinya pernah menjalani persalinan di RSUD Brebes. Usai melahirkan, istri Sumarlin ini pulang dan tiga hari kemudian mengalami sesak nafas. Dia kemudian dibawa kembali ke RSUD pada Jumat sore. Beberapa jam di RSUD, pasien ini meninggal pada Sabtu dinihari pukul 03.00 WIB.

"Malamnya katanya boleh pulang, tapi tiba tiba sesak nafas dan pada Sabtu lagi nafasnya tidak ada. Tapi yang janggal itu kan test COVID-19 dua hari, kenapa baru satu hari keluar hasilnya. Itu yang membuat kami tidak terima," ucap Sumarlin.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita