Dinilai Rendahkan Muhammadiyah, Din: Harusnya Jokowi Miliki Pengetahuan Kebangsaan

Dinilai Rendahkan Muhammadiyah, Din: Harusnya Jokowi Miliki Pengetahuan Kebangsaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Din Syamsuddin menyoroti soal tawaran jabatan wakil menteri yang telah ditolak Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti. 

Terkait hal itu, Din menganggap pos Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang ditawarkan kepada Abdul Mu'ti telah merendahkan PP Muhammadiyah sebagai organisasi besar sekaligus pelopor pendidikan.

"Penunjukan Prof Dr Abdul Mu'ti, MEd sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," ujar Din dalam keterangannya, Kamis (24/12/2020).

Menurut Din, seharusnya Presiden Jokowi memiliki pengetahuan soal sejarah dan kebangsaan. Dia juga meminta Jokowi lebih bijaksana dalam menempatkan seseorang dalam sebuah organisasi termasuk menempatkan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud.

"Seyogya Presiden (Jokowi) memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan sehingga dapat menampilkan kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat," ucap dia.

Lebih lanjut, mantan Ketua PP Muhammadiyah itu menegaskan menduduki jabatan di pemerintahan bukan masalah besar. Karena Muhammadiyah kata Din, cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis.

"Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (is not a big deal), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis Pemerintah, dalam suatu sikap proporsional," kata Din.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ( MUI) itu menegaskan Muhammadiyah siap mendukung pemerintah dan tak segan mengkritisi pemerintah jika kebijakannya salah atau menyimpang.

"Siap mendukung pemerintah jika baik dan benar, dan tak segan-segan mengeritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," katanya. 

Abdul Mu'ti telah memutuskan untuk tidak bergabung dalam formasi baru Kabinet Indonesia Maju, menjadi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Bukan tanpa sebab, Abdul Mu'ti menolak ajakan itu lantaran merasa tidak akan mampu mengemban amanah tersebut.

Alasan mundur usai sempat bersedia bergabung tersebut dibeberkan oleh Abdul Mu'ti lewat jejaring Twitter miliknya, Rabu (23/12/2020).

"Setelah melalui berbagai pertimbangan, saya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri," kata Abdul Mu'ti. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita