GELORA.CO - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri kembali membuat pernyataan kontroversial. Ketum PDIP itu menilai kondisi Jakarta amburadul karena tidak menerapkan konsep city of intellect (kota mahasiswa).
"Modal dasar untuk memberikan penganugerahan pada banyak kota, untuk pengertian siapa yang mendekati secara lapangan, yang seperti apa yang dikatakan Bung Karno, yang telah dibuat beliau yaitu city of intellect," kata Megawati saat menyampaikan pidato secara virtual yang digelar Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Selasa (10/11).
Dalam acara itu, juga diberikan penghargaan kota mahasiswa kepada Solo, Surabaya, dan Semarang, yang membuat Mega bangga karena kota-kota itu dipimpin oleh kadernya.
"Persoalannya sekarang Jakarta jadi amburadul karena seharusnya city of intellect dapat dilakukan. Tata kota, master plan siapa yang buat, tentunya para akademisi," ujar Megawati.
Pernyataan Megawati rupanya merujuk pada riset Universitas Negeri Jakarta (UNJ) terkait predikat City of Intellectual. Riset itu mengumpulkan studi peringkat kota-kota mahasiswa di Indonesia.
Riset ini berbasis indikator yang dipublikasikan Quacquarelli Symonds (QS) bersama Times Higher Education (THE). Situs itu turut mempublikasikan peringkat kota-kota mahasiswa terbaik di dunia atau best student cities.
Jika merujuk Quacquarelli Symonds di situs topuniversities.com, Jakarta justru masuk 120 Kota Mahasiswa di dunia pada tahun 2019, yakni di peringkat 109.
Selain itu, riset penilaian UNJ tersebut bukan menilai peringkat berdasarkan perkotaan seperti yang dimaksud Megawati, melainkan Kota Mahasiswa.
"Hal ini disebabkan oleh biaya sekolah yang relatif rendah yaitu US $ 3.100, dan biaya hidup yang rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, meskipun relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia," tulis topuniversities.com dalam laman keterangan.
"Jakarta juga merupakan rumah (ibu kota-Red) bagi tiga universitas kelas dunia di peringkat QS World University Rankings. Ada Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Bina Nusantara (BINUS) [di Indonesia]," sambungnya. (*)