Jadi Sorotan Media Asing, Klaim Kemenangan Trump Bikin Indonesia 'Deja Vu' pada Prabowo

Jadi Sorotan Media Asing, Klaim Kemenangan Trump Bikin Indonesia 'Deja Vu' pada Prabowo

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) pada Selasa (3/11) tentu menarik perhatian hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Namun, ada salah satu momen yang paling menarik perhatian warga Tanah Air, yaitu saat Donald Trump mengklaim kemenangannya terlalu dini.

Melalui Twitter pada Rabu (4/11) dini hari, calon presiden (capres) petahana ini menyatakan bahwa ia akan membuat pidato kemenangan besarnya. Padahal, belum semua suara pemilih AS selesai dihitung. Apalagi, data penghitungan berbagai media internasional menunjukkan ia tertinggal dari Joe Biden. Momen ini tak ayal membuat banyak orang Indonesia merasakan 'deja vu'.

Deja vu-nya rakyat Indonesia ternyata ikut disorot media internasional, South China Morning Post (SCMP).

Dalam artikel yang dimuat pada Kamis (5/11) di laman SCMP, Probowo Subianto disebutkan menyatakan diri sebagai pemenang dalam Pilpres Indonesia sebelum penghitungan suara selesai. SCMP bahkan menyebut menteri pertahanan ini mengklaim kemenangannya setidaknya tiga kali. Dalam salah satu pidatonya, ia menegaskan kemenangannya adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, di kesempatan yang lain, Probowo tampil menaiki mobil beratap terbuka sambil melambaikan tangannya kepada banyak orang yang meneriakkan, "Presiden Prabowo!"

Namun, ketika seluruh suara telah dihitung, Presiden petahana Joko Widodo-lah yang dinyatakan sebagai pemenang.

Meski hasil lengkap Pilpres AS belum diumumkan, warganet Indonesia di Twitter menyamakan klaim kemenangan Donald Trump dan Prabowo.

"Prabowo lain terdeteksi," komentar seorang warganet di Jakarta saat menanggapi twit Trump.

Sementara itu, warganet lain menjuluki capres Partai Republik itu sebagai 'Prabowo versi AS'.

Prabowo yang kemudian menerima kekalahan pun akhirnya masuk ke dalam koalisi pemerintah dengan menjadi menteri pertahanan (Menhan). Lucunya, warganet Indonesia bercanda hal serupa akan terjadi di AS.

"Jangan khawatir, siapapun yang kalah bakal dijadikan Menhan," komentar salah satu politisi lokal.

Menurut SCMP, Pilpres Indonesia dan AS memang luar biasa mirip. Selain klaim kemenangan dini, Trump mengancam akan mengajukan gugatan hukum terhadap hasil Pilpres. Ia bersumpah membawa tuduhan penipuan suara ke Mahkamah Agung.

Prabowo melakukan langkah serupa tahun lalu. Ia menolak hasil resmi KPU yang menyatakan Jokowi sebagai pemenang dengan mnegklaim adanya kecurangan Pemilu yang masif dan sistemik.

Gugatan untuk membatalkan kemenangan Jokowi ini ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Juni tahun lalu. Hakim MK memutuskan kasus Prabowo tidak berdasar secara hukum.

Kemiripan antara Trump dan Prabowo lantas membuat masyarakat Indonesia terpaku pada berita Pilpres AS. Tagar 'TrumpVsBiden' pun masih jadi tren di Twitter Indonesia pada Kamis (5/11) siang. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita