Fahri Sebut Pemerintah Panik, Gagal Bikin Keadaan Tambah Tenang

Fahri Sebut Pemerintah Panik, Gagal Bikin Keadaan Tambah Tenang

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah mengkritik langkah penyidik Polda Metro Jaya yang memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dimintai klarifikasi.

Anies dipanggil untuk memberikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara resepsi pernikahan anak Habib Rizieq yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad  di Petamburan, Jakarta, Sabtu (14/11) lalu.

Kegiatan itu menjadi persoalan karena membuat ribuan orang berkumpul tanpa mengindahkan protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 yang masih merajalela.

Namun, Fahri memandang pemanggilan terhadap Anies dalam kapasitasnya sebagai gubernur menunjukkan ada kesalahpahaman tentang cara mengelola negara.

Fahri juga menyebut pemanggilan terhadap Anies menunjukkan kepanikan pemerintah.

"Ini sebenarnya soal-soal yang sama berulang, soal salah paham tentang cara kerja negara. Ini negara reaktif bukan negara antisipatif. Ini pemerintah panik bukan pemerintah tenang dan percaya diri," kata Fahri dalam pesan singkatnya kepada jpnn, Selasa (17/11).

Wakil ketua umum Partai Geora Indonesia itu mengatakan, Indonesia saat ini perlu persatuan dengan iklim yang tenang dalam menangani pandemi Covid-19.

Namun, upaya pemanggilan terhadap Anies Baswedan justru menunjukkan pemerintah gagal dalam menjaga agar suasana tetap kondusif.

"Pemerintah ini gagal bikin keadaan tambah tenang, padahal sekarang ini adalah hari-hari bersatu, kita seharusnya bersama menghadapi tantang resesi dan krisis kesehatan. Sebagai rakyat, kami prihatin kenapa keributan ini seperti dipelihara," ujar politikus asal NTB ini.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Selasa (17/11).

Kedatangan Anies Baswedan untuk memenuhi permintaan mengklarifikasi soal kerumunan massa di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, yang diduga tidak mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (*)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita