Pulang Merantau dari Jambi, Warga Sukabumi Ketipu Tukar Hp Isi Keramik

Pulang Merantau dari Jambi, Warga Sukabumi Ketipu Tukar Hp Isi Keramik

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Pengen untung malah buntung, mungkin itulah peribahasa yang pas untuk menggambarkan nasib yang dialami seorang pemuda asal Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bernama Udan (30).

Niat tuker tambah telepon genggam atau Hp miliknya dengan yang lebih bagus, justru malah tertipu dan nyaris tak bisa pulang.

Diceritakan Udan, saat itu dirinya hendak pulang dari perantauan di Jambi menuju Sukabumi. Tiba di Pelabuhan Merak pada Sabtu (24/10/2020) sore.

Setelah itu, ia pun pergi menuju Kota Serang untuk menaikki bus yang akan menuju ke Sukabumi.

Namun, saat tengah menunggu bus di Jalan Serang -Jakarta atau di depan Kampus Uniba Serang sekitar pukul 20.00 WIB, tiba-tiba dirinya didatangi seorang pria menggunakan sepeda motor yang menawarkan Hp karena mengaku sedang butuh uang.

"Lagi nunggu bus, dia (pelaku) nawarin Hp ke saya, katanya butuh duit. Akhirnya saya ajak tuker tambah Rp 250 ribu, karena saya pikir Hp saya merek Coolpad yang saya beli Rp 500 ribu dituker sama Samsung J7 Pro untung. Karena saya bisa jual lagi itu Hp, Rp 800-900 ribu," ucapnya saat ditemui di Pos Lantas Serang Timur, Sabtu (24/10/2020) malam.

Ia mengaku sempat mengecek Hp yang ditawarkan itu. Udan menyebut jika Hp si pelaku asli dan menyala saat dihidupkan. Sehingga ia pun semakin yakin untuk tukar tambah Hp miliknya dengan Hp si pelaku sebesar Rp 250 ribu.

"Sebelum saya tuker tambah, saya cek dulu, itu asli Hp, saya hidupin juga nyala," katanya.

Namun entah bagaimana caranya, saat transaksi sudah selesai, ia baru menyadari Hp yang dituker oleh si pelaku merupakan Hp palsu. Hal itu ia ketahui saat ia hendak menyalakan kembali hp tersebut. Sayang, si pelaku sudah keburu pergi.

Si pelaku berhasil mengelabui korban dengan sebuah keramik yang dibentuk menyerupai Hp lalu dibungkus lakban hitam. Agar lebih terlihat meyakinkan, si pelaku juga menempelkan sticker Samsung di Hp palsu tersebut.

Bahkan untuk menyamarkan, pelaku membungkus Hp palsu tersebut dengan bubble warp terlebih dahulu saat akan diberikan kepada korban.

"Saya gak tahu, pokoknya pas awal itu saya cek beneran. Mungkin karena saking senengnya, saya kasih uang saya, deal-dealan Rp 250 ribu. Terus dia plastikin, terus dikasih ke saya dan saya kantongin," tuturnya.

"Eh pas saya mau nyalain lagi, saya buka plastiknya itu, ternyata palsu. Itu dalamnya keramik. Saya gak ngeh. Anehnya, uang saya juga malah dikasih semua Rp 270 ribu. Padahal itu buat ongkos pulang," imbuhnya.

Menyadari dirinya menjadi korban penipuan, Udan panik lantaran sudah tidak punya uang untuk pulang ke kampung halamannya di daerah Sukabumi.

Akhirnya, ia memutuskan untuk melaporkan nasib yang menimpanya ke pihak kepolisian. Kebetulan, lokasi kejadian dengan Pos Lantas Serang Timur hanya berjarak sekitar 300 meter.

"Panik saya, gak tahu mesti gimana. Saya pun ke sini (pos lantas) untuk laporan kejadian ini. Karena saya bingung pengen pulang tapi sudah gak punya uang," keluhnya.

Merasa kasihan dengan korban, salah seorang petugas kepolisian yang berjaga di Pos Lantas Serang Timur pun menitipkan korban ke pihak pengelola bus untuk diantarkan hingga ke daerah Bogor untuk kemudian pulang ke Sukabumi.

"Kasihan juga, makanya kita antarkan dia untuk naik bus ke Bogor karena tujuan Sukabumi sudah gak ada, sudah malam juga, dan itu sudah digratiskan oleh pihak bus. Dan kita juga sudah bekali sejumlah uang untuknya nyambung naik bus dari Bogor ke Sukabumi," kata Brigadir Sujarwo.

Atas kejadian tersebut, ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada saat dalam perjalanan. Termasuk untuk tidak mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal jika mendapatkan tawaran-tawaran menggiurkan.

"Masyarakat untuk tetap berhati-hati, tetap waspada saat di jalan. Jangan mudah percaya sama orang yang tidak dikenal kalau ditawarin hal-hal menggiurkan. Itu untuk menjaga agar kita tidak menjadi korban modus-modus kejahatan jalanan," ujarnya.[sc]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA