Pengamat China: Trump Jadikan Sakitnya Sebagai Kartu Untuk Capai Kemenangan Pilpres AS

Pengamat China: Trump Jadikan Sakitnya Sebagai Kartu Untuk Capai Kemenangan Pilpres AS

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.COPara pengamat China angkat bicara soal langkah kontroversial Presiden AS Donald Trump yang memilih kembali ke Gedung Putih alih-alih menyelesaikan perawatan kesehatannya akibat positif Covid-19 di Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Senin (5/10) sore waktu setempat.


Trump telah memanfaatkan infeksi Covid-19 untuk membuat dirinya menjadi sorotan media dengan tujuan memperkuat basisnya dan merangsang lebih banyak suara untuknya. Dia meninggalkan rumah sakit hanya dalam waktu tiga hari sejak dirinya dirawat, suatu hal yang hanya membuat kontroversi. Pengamat juga mencatat bahwa dia kemungkinan akan menggunakan kondisinya di tahap genting sebelum pemilu 3 November.


Trump yang kembali ke Gedung Putih setelah dirawat di rumah sakit di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed sejak Jumat (2/10) lalu mengatakan kepada publik Amerika lewat postingan Twitter: ‘Jangan biarkan (Covid-19) mendominasi Anda. Jangan takut’.


Para analis mengatakan penyembuhan 'kilat' Trump dari Covid-19 bisa menjadi kartunya dalam debat kedua pada 15 Oktober dan di hari-hari tersisa sebelum pemilihan. Dengan hanya empat minggu sebelum pemungutan suara, bagi sebagian orang Amerika, melihat presiden pulih dari Covid-19 hanya dalam tiga hari jauh lebih menarik daripada melihat vaksin keluar.

Diao Daming, seorang profesor di Universitas Renmin China di Beijing, mengatakan bahwa tim Trump akan memanfaatkan infeksinya.

"Mereka akan memilih naskah berdasarkan infeksi dan penyembuhannya,” katanya seperti dikutip dari GT, Selasa (6/10).

Namun, banyak orang Amerika masih dalam proses mengurai garis waktu Gedung Putih yang membingungkan tentang diagnosis dan gejala Trump, dan masih ada pertanyaan tentang kondisi kesehatan Trump yang sebenarnya.

Diao mencatat bahwa rawat inap Trump adalah sesuatu yang ‘dramatis’.

“Dia pergi ke rumah sakit militer, menunjukkan dia bekerja di bangsal, dan kemudian pulih dengan cepat. Setiap hari dia menjadi sorotan, seperti yang dia rencanakan,” katanya.

"Ini kemungkinan akan memperkuat pendukungnya dan memotivasi mereka untuk memilih dia,” lanjut Diao.

Sementara itu, Yuan Zheng, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Trump semata untuk meredakan kecemasan rakyatnya serta meningkatkan ekonomi AS.

“Trump ingin menunjukkan kesembuhannya untuk meredakan kecemasan rakyat Amerika dan meningkatkan ekonomi AS di tengah pandemi," kata Yuan.

“Menjadikan dirinya sebagai ‘pahlawan’ dalam menghadapi Covid-19, dia mungkin bisa mengkonsolidasikan basis sayap kanan dan sampai batas tertentu mempengaruhi para pemilih," lanjutnya.

Narasi kampanye Trump tentang ‘Covid-19 tidak terlalu buruk’ terus berlanjut setelah dia keluar dari rumah sakit.

“Pemulihan cepat Trump akan mendorong para pendukungnya, yang kepercayaannya pada presiden akan tumbuh," kata Profesor Jin Canrong, dekan Sekolah Studi Internasional, Universitas Renmin China.

“Dia ingin memberi tahu orang-orang bahwa Covid-19 dapat dihancurkan dan AS memiliki sumber daya medis yang hebat,” katanya.

Unggahan Twitter terbaru Trump tentang Covid-19 telah memancing kemarahan publik.

Chris Evans, aktor yang berperan sebagai Captain America, men-tweet pada Senin (5/10): “Jangan takut pada Covid?! Anda telah menjalani perawatan sepanjang waktu oleh dokter terbaik yang menggunakan obat-obatan terbaik. Apakah menurut Anda semua orang memiliki akses itu?”

“Trump memberikan jari tengahnya pada sains dan kehidupan orang-orang di sekitarnya,” tulis pengguna Twitter lainnya.

Berbeda dengan Trump, kandidat presiden Partai Demokrat Joe Biden menunjukkan sikap yang berbeda terhadap penyakit tersebut, mengirimkan pesan bahwa dia lebih peduli tentang kesehatan orang Amerika biasa.

“Krisis Covid bangsa kita masih jauh dari selesai,” kata Biden selama kampanye di Florida pada dari Senin. Dia kemudian men-tweet ‘kenakan masker’, disertai dengan foto Trump melepas masker bedah tak lama setelah dirinya tiba di Gedung Putih.

Sebuah jajak pendapat terbaru yang dilaporkan Reuters pada Minggu (4/10) menunjukkan Biden unggul dengan 10 poin secara nasional di atas Trump, dengan banyak orang Amerika mengatakan Presiden Trump bisa lebih baik menangani wabah Covid-19 jika dia menganggapnya serius.

“Trump lebih peduli tentang pemilihan umum yang akan datang dan dia gugup dengan situasinya saat ini. Dia mungkin tidak menang, jadi lebih baik dia kembali ke pertarungan kampanye secepat mungkin,” kata Li Haidong, seorang profesor di Institut Hubungan Internasional dari Universitas Urusan Luar Negeri China.

Dia tampak putus asa untuk meninggalkan rumah sakit, karena memenangkan pemilihan berarti segalanya baginya - dia ingin bertemu dan berbicara dengan para pemilih secara langsung, kata Li. Selain itu, ia harus melakukan segala upaya agar pencalonan Hakim Amy Coney Barrett untuk Mahkamah Agung AS dapat disetujui oleh Senat.

“Meski terinfeksi virus corona, Trump tidak menghentikan pekerjaannya untuk pemilihan kembali,” kata Li.

“Trump mungkin belum sepenuhnya pulih dari penyakitnya, tetapi kepribadiannya yang suka berpetualang selalu mendorongnya untuk berjudi. Dia bertaruh dengan kesehatan pribadinya dan karier politiknya juga,” ungkap Li.

“Trump yakin dia bisa menang. Namun menurut pengetahuan saya, pertaruhan besar tidak berakhir dengan baik,” tambahnya.

Jumlah kematian Covid-19 di AS saat ini telah melampaui 210 ribu pada hari Senin (5/10), terhitung lebih dari seperlima di dunia. Total kasus yang dikonfirmasi di negara itu telah melebihi 7,45 juta, menurut statistik Universitas Johns Hopkins.

“Sekarang kita telah menyaksikan 'kejutan Oktober' yang pertama, dan, kita akan melihat apakah memainkan kartu penyakit dapat memutarbalikkan situasi (pemilihan) pada akhirnya," kata Yuan.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita