Pasca Aksi Tolak Omnibus Law, Sekretariat PII Jakarta Diacak-acak Polisi, Sejumlah Aktivis Ditangkap

Pasca Aksi Tolak Omnibus Law, Sekretariat PII Jakarta Diacak-acak Polisi, Sejumlah Aktivis Ditangkap

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Aksi unjukrasa massa gabungan Ormas Islam yang menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang sempat ricuh, pada Selasa (13/10/2020) hari ini, berimbas pada dirusaknya Sekretariat Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII) Jakarta di Jalan Menteng Raya 58 oleh oknum aparat.

Pasca penyerangan pada Selasa petang, beredar video dari salah satu pengurus PII Jakarta yang menjelaskan dampak kerusakan akibat penyerangan oleh oknum aparat yang diduga berasal dari Kepolisian itu.

Dari video yang diterima Fakta Banten, Markas aktivis Islam PII dan GPII di Kawasan Menteng Raya Jakarta itu nampak acak-acakan dan mengalami kerusakan di sejumlah bagiannya.

Kaca-kaca pecah, pintu rusak, dan ruangan kantor berantakan, bahkan ada juga bercak-bercak darah di sejumlah ruangan. Sejumlah pengurus yang merekam video tersebut juga menjelaskan, bahwa ruangan Sekretariat PII dan GPII saat itu terasa sesak karena masih adanya sisa gas air mata pasca penggerebekan.

Selain perusakan sekretariat, aparat yang melakukan penggerebekan saat itu juga menangkapi dan membawa sejumlah aktivis Pengurus Wilayah PII Jakarta yang tengah berada di tempat tersebut.

Menurut Komandan Brigade PII Jakarta, Muhammad Muizudin Robbani, melalui rekaman video tersebut menjelaskan, bahwa aparat kepolisian datang menggerebek dan melakukan penangkapan terhadap para aktivis PII.

“Sekretariat PII Jakarta baru saja digerebek oleh polisi, kawan-kawan kita yang ada di sini diangkut semuanya,” ujar Muiz dalam videonya, Selasa malam.

Dalam videonya, Muiz juga menjelaskan sejumlah kerusakan yang dialami pada bagian-bagian kantor organisasi aktivis Islam tersebut. Termasuk juga banyaknya bercak darah di sejumlah ruangan.

Namun hingga kini belum diketahui secara pasti berapa dan siapa saja aktivis PII dan GPII yang ditangkap oleh aparat dalam penggerebekan tersebut.

Terkait adanya bercak darah, Muiz dalam video yang beredar juga tidak memberikan penjelasan apa penyebabnya dan bagaimana keadaan selanjutnya para korban penangkapan tersebut. (*)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA