PA 212 Demo Tolak Omnibus Law Besok, PDIP Ingatkan Potensi Klaster Corona

PA 212 Demo Tolak Omnibus Law Besok, PDIP Ingatkan Potensi Klaster Corona

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama organisasi masyarakat (ormas) lainnya akan menggelar aksi unjuk rasa menolak omnibus law UU Cipta Kerja besok di Istana Merdeka. Anggota Baleg DPR RI F-PDIP Arteria Dahlan tak mempermasalahkan itu, tapi ia mengingatkan soal manfaat dari demo tersebut.

"Saudara-saudaraku, PA 212, yang sangat saya cintai dan hormati. Saya pada prinsipnya tidak berkeberatan, silakan saja untuk berunjuk rasa, Indonesia negara demokrasi, kebebasan mengeluarkan pendapat, berserikat, dan berkumpul dijamin oleh konstitusi. Tapi mohon juga dipikirkan banyak mana manfaat apa mudaratnya?" kata Arteria Dahlan kepada wartawan, Senin (12/10/2020).

Arteria mengatakan serius menyerap aspirasi masyarakat terkait UU Cipta Kerja. Hal itu selaras dengan arahan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk mengawasi UU kontroversial ini.

"Kami sangat serius memperhatikan aspirasi yang tidak setuju omnibus law. Ibu Puan Maharani memerintahkan kita semua untuk lakukan kerja-kerja pengawasan terhitung sejak UU ini disahkan tanggal 5 Oktober kemarin. Saat ini pengerjaan 42 peraturan pelaksanaan oleh pemerintah di bawah pengawasan dan pengawalan penuh," ujar Arteria.

Anggota Komisi III ini mengimbau seluruh elemen masyarakat fokus pada pembuatan peraturan pelaksana UU Cipta Kerja. Arteria mengklaim, tanpa didemo, DPR bersama pemerintah bekerja yang terbaik.

"Khusus untuk cluster ketenagakerjaan wajib hukumnya tripartit, yakni pemerintah wajib melibatkan pekerja dan pengusaha. Saya mengimbau agar energi seluruh anak bangsa dipusatkan untuk fokus pada pencermatan pembuatan peraturan pelaksanaan, kita kawal ketat seluruh aturan turunannya. Tanpa didemo DPR dan pemerintah sedang bekerja keras untuk berbuat yang terbaik," ucapnya.

Lebih lanjut Arteria menyampaikan alasan demo terkait UU Cipta Kerja saat ini tak tepat dilakukan. Dia mengatakan saat ini masih dalam pandemi virus Corona (COVID-19) dan dikhawatirkan demo PA 212 dkk ditunggangi pihak tak bertanggung jawab.

"Saat ini momennya kan kurang pas, pertama karena pandemi COVID-19, bayangkan semua pusat peramaiannya saja aktivitasnya amat sangat dibatasi, tapi justru ada kerumunan kumpulnya titik-titik massa di jalanan. Jadi kan percuma kemarin Jakarta di PSBB (pembatasan sosial berskala besar) kan secara ketat," sebut Arteria.

"Kedua, PA 212 itu kan gerakan dan aksi moral, banyak tokoh-tokoh yang saya kagumi dan hormati di sana, saya khawatir niat dan upaya gerakan moral mereka disusupi atau ditunggangi oleh pihak yang tidak hanya ingin menyatakan pendapat, tapi memang punya tujuan atau motif lain untuk membuat kerusuhan. Kan menjadi kontraproduktif nantinya. Apalagi dilakukan pada saat negara sedang giat-giat menjalankan program pemulihan ekonomi nasional," sambungnya.

Namun, bila PA 212 dkk bertekad bulat menggelar aksi tolak UU Cipta Kerja, Arteria meminta aparat keamanan membantu kelancaran. Hal itu agar aksi berjalan lancar dan tertib.

"Walaupun demikian, seandainya tetap keukeuh ingin demo, saya juga meminta aparat penegak hukum untuk membantu kelancaran jalannya demo agar bisa nyaman dan tertib untuk dapat menyatakan pendapatnya," tutur Arteria.

Sebelumnya, Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, yang salah satunya terdiri dari PA 212, akan menggelar aksi 1310 terkait penolakan UU Cipta Kerja. Ketum PA 212 Slamet Maarif menyebut aksi ini akan dihadiri ribuan orang.

"Insyaallah ribuan," ujar Slamet Maarif, saat dikonfirmasi, Minggu (11/10). []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA