Disebut Demo gegara Termakan Hoaks, Mahasiswa Soraki Jokowi "Huuuuuu!"

Disebut Demo gegara Termakan Hoaks, Mahasiswa Soraki Jokowi "Huuuuuu!"

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Mahasiswa menyoraki Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menuding aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Kerja dipicu hoaks dan disinformasi yang tersebar di masyarakat.

Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian mengatakan tudingan Jokowi tak berdasar karena saat itu belum ada naskah resmi Omnibus Law UU Cipta Kerja.

"DPR belum menyerahkan naskah final. Kenapa Pak Presiden setelah aksi 8 Oktober menyampaikan bahwa elemen masyarakat dan mahasiswa termakan hoaks dan disinformasi? Teriak 'Hu' kawan-kawan," kata Remy saat demonstrasi di kawasan Patung Arjunawiwaha, Jakarta Pusat, Selasa (20/10).

"Huuuuu!" saut para demonstran.

Remy menjelaskan gelombang aksi unjuk rasa di berbagai daerah tidak hanya dipicu Omnibus Law UU Cipta Kerja. Menurutnya banyak permasalahan bangsa yang memicu amarah rakyat.

Dalam kesempatan itu, Remy juga mengkritik imbauan Kemendikbud agar mahasiswa tak berdemonstrasi dengan alasan pandemi. Remy bilang kebijakan itu tidak tepat disampaikan Negara.

"Kami menjaga physical distancing, menjaga protokol kesehatan. Bapak, Ibu, ada masalah yang lebih besar dari Covid-19, yaitu oligarki," tuturnya.

Lihat juga: Kemendikbud Minta Mahasiswa Tak Anarkis Demo Hari Ini
Massa aksi awalnya akan berunjuk rasa di Istana Kepresidenan. Namun niat itu batal karena polisi mengadang mereka di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Massa aksi demonstrasi dari kalangan mahasiswa datang bergelombang dari Universitas Indonesia, Salemba ke area Patung Kuda di Bundaran HI, Jakarta Selatan, Selasa (20/10).

"Massa aksi UI bersama aliansi telah bergerak menuju titik aksi, yaitu Patung Kuda Bundaran HI," ungkap BEM UI melalui akun Twitter pukul 12.45 WIB.

Massa aksi berkumpul sejak pukul 12.00 WIB di Kampus UI Salemba untuk bergabung dengan pengunjuk rasa lainnya di area Istana Negara.

Mereka bersama Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja dan mosi tidak percaya kepada pemerintah DPR yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.

Aliansi BEM SI sendiri mengestimasi ada 5.000 mahasiswa yang bakal turut meramaikan demonstrasi di DKI Jakarta. Mahasiswa tersebut datang dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.

Kawasan patung kuda terpantau sudah ramai dengan sejumlah pengunjuk rasa sejak siang ini. Sekitar pukul 12.45 WIB, massa Gerakan Soekarno Muda mulai membakar ban.

Demonstrasi hari ini merupakan aksi lanjutan dari kalangan mahasiswa dan buruh yang dilakukan pada 8 Oktober lalu. Aksi tersebut berujung rusuh hingga menghabiskan sejumlah fasilitas hukum di kawasan Jakarta Pusat.

Kendati tekanan membatalkan UU Cipta Kerja ramai diteriakkan, belum ada respon konkret dari pemerintah yang diharapkan massa aksi. Draf omnibus law tersebut pun masih berada di tangan Presiden RI Joko Widodo, menunggu diundangkan. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA