7.500 Personel Brimob Nusantara Diboyong ke Jakarta

7.500 Personel Brimob Nusantara Diboyong ke Jakarta

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Polisi mengerahkan ribuan personel Brigade Mobil (Brimob) tambahan untuk mengamankan rentetan aksi unjuk rasa lanjutan yang dilakukan untuk menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono mengatakan bahwa tambahan personel itu akan berasal dari bawah kendali operasi (BKO) Brimob Nusantara.

"Gelombang kedua hari ini tanggal 12 Oktober 2020, total kekuatan BKO Brimob Nusantara ke Polda Metro Jaya 7.500," kata Awi saat dikonfirmasi, Senin (12/10). 

Sementara, kata dia, terdapat 200 personel lain yang juga dikerahkan untuk membantu pengawalan aksi unjuk rasa di wilayah hukum Polda Jawa Barat. 

Awi menuturkan bahwa penambahan personel itu mengingat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pasca rentetan unjuk rasa yang berakhir bentrok pekan lalu. 

"Dalam menyikapi perkembangan situasi kamtibmas akhir-akhir ini. (Sejauh ini) Siaga di DKI Polda Metro Jaya 7.593, TNI 1600 dan Pemda 139 total 9332," ujar Awi. 

Sebagai informasi, demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja sudah dilakukan terlebih dahulu oleh sejumlah elemen masyarakat yang terdiri dari kalangan buruh, tani, mahasiswa, pelajar dan lain sebagainya.

Bahkan, buruh melakukan aksi mogok nasional selama tiga hari berturut-turut. Di Jakarta, demonstrasi yang digelar pada 8 Oktober 2020 kemarin sempat berujung kericuhan yang menyebabkan sejumlah fasilitas umum rusak. Selain itu, juga ada penangkapan terhadap ribuan massa aksi oleh pihak kepolisian.

Selama aksi unjuk rasa digelar, Polri menuturkan ada 5.918 orang yang ditangkap polisi di seluruh Indonesia. Penangkapan itu dilakukan lantaran mereka diduga telah membuat kericuhan.

Dari keseluruhan itu, 240 orang diusut pelanggaran pidana oleh Polri. Sementara 153 orang masih dalam proses pemeriksaan, dan 87 ditahan. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita