Penguatan Narasi Puan Orang Minang Setelah Kontroversi Soal Sumbar

Penguatan Narasi Puan Orang Minang Setelah Kontroversi Soal Sumbar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ucapan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal Sumatera Barat (Sumbar) jadi kontroversi. Narasi soal Puan sebagai orang Minang kemudian muncul usai ucapan Puan tersebut jadi kontroversi.
Kontroversi terkait ucapan Puan itu berawal saat pengumuman bakal calon yang diusung pada Pilkada Sumbar. Saat itu, Puan menyelipkan harapannya soal Sumbar.

"Rekomendasi diberikan kepada Insinyur Mulyadi dan Drs H Ali Mukhni. Merdeka!" kata Puan, Rabu (2/9/2020).

Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," begitu kata Puan.

Polemik kemudian muncul. Kritik hingga imbauan agar Puan meminta maaf muncul dari sejumlah pihak.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kemudian memberikan penjelasan terkait harapan Ketua DPR RI itu. Hasto menyebut harapan Puan agar Sumbar mendukung negara Pancasila dalam aspek kebudayaan dan nasionalisme. Dia berharap hal tersebut bisa diterapkan di dalam kehidupan bernegara.

"Yang dimaksudkan Mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan," kata Hasto.

Terbaru, Politikus PDIP Arteria Dahlan, juga membela Puan. Dia mengatakan Puan merupakan orang Minang dan memastikan ucapan Puan tak bermaksud menyinggung masyarakat Sumbar.

"Saya pastikan tidak ada maksud sedikit pun dari Mbak Puan untuk menyinggung perasaan warga masyarakat Minang, baik yang berada di Sumbar maupun di tanah rantau. Mbak Puan itu orang Minang, ayahnya almarhum Pak Taufiq beliau itu datuk, Datuk Basa Batuah, orang Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, bahkan ibunya, Ibu Megawati Soekarnoputri, pun memiliki darah Minang bergelar Puti Reno Nilam, nenek beliau Ibu Fatmawati, anak dari seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu," kata Arteria kepada wartawan, Jumat (4/9/2020).

Puan, kata Arteria, sangat terlihat sebagai orang Minang. Wakil Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang se-Indonesia ini berharap warga Sumbar khususnya masyarakat Minang bijaksana menyikapi ucapan Puan.

"Ayah beliau dalam semua kesempatan selalu dengan bangganya mengatakan bahwa dirinya orang Minang. Beliau menunjukkan keberpihakannya dengan mencoba memasukkan banyak orang Minang untuk diberikan kesempatan baik di partai, eksekutif, maupun legislatif. Tokoh-tokoh Minang yang ada saat ini termasuk yang berada di TNI Polri pun pastinya banyak dibantu oleh beliau. Saya pribadi sebagai bukti keberpihakan Pak Taufiq, Ibu Mega dan Mba Puan terhadap anak-anak muda asal Minangkabau," papar anggota Komisi III DPR ini.

Harusnya orang Minang menjaga Mbak Puan, beliau aset dan sekaligus kebanggaan orang Minang. Harus kita jaga. Kan harusnya orang Minang bangga, khususnya perempuan Minang bangga, punya Ketua DPR RI pertama kalinya yang perempuan, dan perempuan Minang pula," sambung Arteria.

Terlepas dari ucapan Arteria, Puan juga pernah mengungkapkan dirinya sebagai orang Minang. Hal itu disampaikan saat dirinya berkunjung ke Sumatera Barat sebagai Menko PMK pada 2017 lalu.

Puan saat itu berkunjung ke Rumah Gadang Datuak Kayo di Batipuh. Sebelum memasuki rumah gadang, kepada Puan dipasangkan selendang songket atau sulaman, lalu diundang mencicipi makan bajamba oleh Datuak Kayo dan keluarganya.

Makan bajamba sendiri merupakan tradisi makan yang dilakukan masyarakat Minangkabau dengan cara duduk bersama dalam satu tempat yang telah ditentukan. Tradisi ini ditujukan untuk menunjukkan rasa kebersamaan tanpa melihat perbedaan status sosial.

Nah, dalam kesempatan itu Puan mengungkapan dirinya juga punya darah Minang. Almarhum ayahnya, Taufiq Kiemas, disebut Puan memiliki keturunan warga Sikumbang di Tanah Datar dari garis ibu, sehingga bergelar Datuk Basa Batuah. Sedangkan Ibunya, Megawati Soekarnoputri, diberi gelar Puti Reno Nilam, yang dikukuhkan pada 2003.

"Sehingga datang ke Ranah Minang bagi kami adalah pulang ke kampung halaman," tutur Puan.(dtk)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA