MRT Merana, Jumlah Penumpang Turun Hingga 150 Ribu Gara-gara Pengetatan PSBB

MRT Merana, Jumlah Penumpang Turun Hingga 150 Ribu Gara-gara Pengetatan PSBB

Gelora Media
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Kebijakan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diambil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengakibatkan penumpang mass rapid transport (MRT) berkurang.

Di September karena pemberlakuan kembali PSBB yang diperketat, maka jumlah penumpang mengalami penurunan menjadi 13.101 penumpang rata-rata per hari," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Wiliam Sabandar dalam forum diskusi virtual yang diselenggarakan oleh MRT Jakarta, Rabu (30/9).

Penurunan tersebut terlihat saat merujuk data pada Agustus 2020, di mana ada sebanyak 524 ribu penumpang dengan rata-rata 15.927 penumpang per hari menggunakan layanan kereta cepat itu.

Lebih lanjut, penurunan sekitar 150 ribu penumpang terlihat dari jumlah akumulasi penumpang di September 2020 yang tercatat sebanyak 366 ribu penumpang hingga Senin (28/9).

Meski mengalami penurunan jumlah penumpang, Wiliam menegaskan pihaknya tetap mendukung program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tetap bersedia penuh menaati aturan terkait PSBB.

"Kita berharap bahwa PSBB ini dapat efektif menekan kasus COVID-19. Sehingga pada saat nanti direlaksasi, jumlah penumpang MRT Jakarta akan terus berjalan," ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta.

Selama PSBB, beberapa kebijakan juga disesuaikan dalam layanan MRT Jakarta, misalnya mulai dari penyesuaian jam operasional, meniadakan gerbong kereta khusus wanita, hingga melarang penumpang menggunakan masker berbahan kain scuba satu lapis saja.

Hal itu sesuai dengan SK Kadishub DKI Jakarta soal pemberlakuan operasi MRT Jakarta.

Saat ini MRT beroperasi di hari kerja maupun di akhir pekan dari jam 05.00-19.00 WIB. Kemudian selang waktu kedatangan 10 menit dan seluruh stasiun beroperasi. (Rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita