Pendukung Gibran: Tak Perlu Coblosan, Calon Tunggal Di Pilkada 2020 Langsung Dilantik Saja

Pendukung Gibran: Tak Perlu Coblosan, Calon Tunggal Di Pilkada 2020 Langsung Dilantik Saja

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Inisiator Relawan Gerakan Rakyat untuk Kota Surakarta alias Garuda mendesak Presiden Jokowi mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) soal Pilkada 2020. Adapun Keppres tersebut diharapkan mengatur agar pasangan calon tunggal kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada 2020 langsung ditetapkan tanpa perlu pencoblosan.

Alasannya, pemilihan umum di masa pandemi Covid-19 sangat membahayakan masyarakat. Selain itu, tidak adanya pemilihan bagi daerah yang calonnya hanya sepasang dapat menghemat anggaran dan bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.

Pendapat tersebut disampaikan inisiator Relawan Gerakan Rakyat untuk Kota Surakarta (Garuda) yang merupakan pendukung pasangan Gibran-Teguh, B.R.M. Kusumo Putro, saat diwawancara wartawan di Solo, Rabu (5/8/2020) malam.

“Hingga saat ini pemerintah dan para ahli tidak ada yang menjamin pada bulan Desember 2020 pandemi Covid-19 sudah hilang dari negeri ini. Saya juga menilai KPU Solo belum siap melaksanakan pilkada dalam kondisi pandemi Covid-19,” ujar dia.

Kusumo mencontohkan belum adanya sosialisasi terbuka kepada masyarakat terkait mekanisme dan tata cara pelaksanaan Pilkada Solo yang baik dan aman. Juga tidak ada yang menjamin pilkada mendatang tidak memicu klaster baru Covid-19.

“Utamanya di area pemungutan suara dan bilik suara yang jumlahnya mencapai ribuan lokasi tersebar di seluruh wilayah kota. Kami usulkan paslon tunggal langsung ditetapkan sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih,” kata dia.

Kusumo melihat gejala banyaknya pasangan calon tunggal di pilkada 2020 tahun ini. Beberapa diantaranya di wilayah Soloraya, termasuk Solo. Dia pesimistis pasangan dari jalur perseorangan Bajo bakal lolos tahap verifikasi Pilkada Solo.

“Dengan langsung ditetapkan sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih bisa mencegah adanya calon boneka. Ini jauh lebih terhormat ketimbang pilkada dengan diikuti paslon yang penuh dengan kepura-puraan,” terang dia. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita